Chapter 13

1.2K 121 13
                                    


.

Jennie telah meminta Lisa untuk pergi berbelanja pakaian bersamanya dan Lisa ingin mengatakan tidak, tetapi dia juga tahu bahwa mereka perlu membicarakan 'kejadian' yang baru saja terjadi. Tapi kapan dan bagaimana pertanyaannya bisa ia ajukan. Jadi sekarang mereka duduk dengan tenang di belakang mobil dengan pengawal Jennie yang menyetir.

"Apakah kamu suka ada bodyguard ke mana pun kamu pergi?" Lisa bertanya, memecah keheningan dan berharap untuk menghilangkan ketegangan diantara mereka. Dengan Lisa yang berbicara, Jennie terlihat santai dan benar-benar menghargai inisiasinya. Dia dengan ceria memutar bola matanya,

"Ini adalah hal lain yang membuat ku tidak punya pilihan lain." Dia menghela napas, "Karena ayah ku adalah seorang powerful man  and rich, so dunia ini berbahaya bagi kami. Jadi aku sudah memberitahu mu bukan. Sayangnya, dia merasa lebih aman ketika aku memiliki pengawal."

Lisa mengangguk, "can't relate," goda Lisa. "Maksudku, perjalanan dengan pesawat jet pertamaku adalah bersamamu. Aku bahkan belum pernah naik Range Rover sebelum bertemu kamu." Jennie tersenyum dan tertawa ringan,

"Kamu layak mendapatkan semua hal itu."

"Jadi, kamu yang telah mengklaimnya."

Jennie terkikik, menyenggol sisi tubuhnya dengan ceria, "Selain itu, kita perlu dia untuk mengantar kita karena mereka menyajikan alkohol di tempat-tempat ini dan aku berniat untuk minum-minum hari ini." Cara dia mengatakannya persis seperti apa yang Lisa rasakan. Extremely stressed. Tidak hanya itu, sejak ciuman mereka, yang ingin dia lakukan adalah melakukannya lagi dan lagi.

Rasanya... tak terlukiskan.

Jadi Lisa juga berniat untuk minum.

"Nona Kim, senang sekali Anda bisa datang ke sini lagi." Ketika Jennie mengatakan bahwa mereka akan berbelanja pakaian, Lisa tidak menyangka akan berada di sebuah gedung mewah yang menjual pakaian hanya untuk mereka yang memiliki kekayaan tinggi. Ada seorang pelayan yang membawa nampan berisi gelas sampanye untuk Jennie dan Lisa saat mereka masuk.

Jennie tersenyum manis kepada wanita itu, mengambil salah satu gelas dan menyeruputnya,

"It's great to be back. Kudengar kalian memiliki dress-dress baru yang tiba tadi malam?" Dia bertanya, mengikuti wanita itu ke sebuah ruangan pribadi dengan Lisa mengikutinya sambil memegang gelas sampanye miliknya, matanya mengembara dengan penuh kekaguman.

"Ya benar, Nona Kim. Mereka sedang menunggu Anda di dalam."

"Wonderful," kata Jennie saat mereka membuka pintu ganda menuju kamar. Lisa hampir terkesiap dengan ukuran ruang ganti pribadi mereka.

Ruangan itu lebih besar dari ruang tamunya sendiri. Setiap bagian dari ruangan itu memiliki beberapa gaun. Beberapa gaun koktail dan beberapa gaun bergaya ballroom.

"Cobalah sebanyak yang Anda suka." Wanita itu membungkuk sebelum keluar dari ruangan dan meninggalkan Jennie dan Lisa sendirian.
Sendirian lagi.

Jennie masuk seolah-olah tempat itu adalah lemarinya, sementara Lisa masuk dengan kaget karena melihat berbagai merek dan desain. Dia mampir ke salah satu gaun dan melihat sebuah label yang mencuat. Dan yang dilihatnya adalah harganya. Matanya terbelalak,

"Astaga Holy shit."

"Tidak, tidak," ia mendengar suara Jennie di belakangnya, "Jangan lihat harganya." Lisa berbalik dan tertawa kecil,

"Agak sulit untuk tidak melakukannya."

Jennie terkikik sambil mengangkat gelas sampanyenya. Lisa melakukan hal yang sama, mendentingkan gelas mereka bersama-sama sebelum menyesapnya. Mata Jennie tidak pernah lepas dari matanya saat ia meminumnya.

Lady And The Lady Tramp (JENLISA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang