15

879 40 9
                                    

“Aku bilang, aku tidak apa-apa!!” Day berteriak pada Itt karena frustrasi.

Dia marah karena Itt terus mendorongnya untuk pergi ke rumah sakit. Dia hanya mencoba mengingat, namun tidak bisa memikirkan apa pun. Itu yang membuatnya frustasi.

Itt terdiam. Dia sangat terkejut saat Day marah. Itt

Itt tiba-tiba merasa sangat sedih. Dimarahi karena dia khawatir.

Tapi Itt mencoba menurunkan emosinya. Dia berusaha untuk tidak tersinggung karena saat ini Day tidak dapat mengingat apapun. Ini adalah naik turunnya emosi karena tidak dapat mengingat apa pun juga.

"Bagaimana?" Gear bertanya.

"Tidak jadi, Gear. Apakah kamu mau obat Day?" Ucapnya kembali pada temannya dan berbalik bertanya pada kekasihnya lagi.

"Bawakan obat penghilang rasa sakit," kata Day dengan nada yang sedikit lemah.

Itt segera berlari untuk mengambil obat itu di depan TV. Karena memang ada obat yang harus diminum Day sebelum makan juga.

Setelah meminum obat yang dibawakan Itt, Day bersandar di kursi dan memejamkan mata sebentar.

"Jika phi tidak bisa mengatasinya, kita tidak perlu pergi, P'Day," kata Night, mengkhawatirkan kakaknya.

"Tidak apa-apa, aku tidak punya masalah apa pun," kata Day untuk menenangkan adiknya sebelum menoleh ke arah Itt yang berdiri pucat.

"Duduk, makan, lalu ayo pergi ke kuil," kata Day pada Itt dengan suara rendah.

Itt perlahan duduk di kursi. Ketika dia melihat Day itu membaik.

Night kemudian membawakan nasi untuk  semua orang. Mereka duduk dan makan bersama.

---(klu aku jadi Itt, mungkin udah kabur gara2 mulut jahatnya Day.)---

Gear membawa Night, Day, dan Itt ke kuil tidak jauh dari rumah mereka. Night dan Itt tidak ingin Day terlalu lama duduk di dalam mobil.

Kuil tempat Gear membawa mereka sangat tenang dan tidak ada banyak orang.

Night berhenti untuk membeli sesaji dan makanan dari pasar, karena dia tidak bisa menyiapkannya sendiri.

Ketika dia tiba di kuil, Itt and Gear membantu Day duduk di kursi roda dan membawanya menemui kepala biara yang duduk di paviliun besar.

“Masuk dulu. Anda bisa membawa kursi roda,” kata kepala biara dengan suara lembut.

Gear kemudian menopang Day di tangga dan menyuruh Itt mengangkat kursi untuk mengikutinya. Untungnya, kepala biara sedang duduk di platform yang hampir satu meter lebih tinggi dari lantai. Mengizinkan Day duduk di kursi roda, ketinggian tempat duduknya tidak lebih tinggi dari tempat duduk Kepala Biara.

Day Itt 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang