bab 22

944 49 2
                                    

Saat Mendengar kata-kata Itt, Day sebenarnya merasa bingung. Ada perasaan yang tidak bisa dia jelaskan.

Dan Day jelas tau, ada kesedihan disetiap nada bicara Itt. Dia tidak mau menoleh kearah Itt. Karena Day tidak mau melihat kesedihan dimarah Itt.

“Aku mengatakannya, agar kamu mendengarnya. Mungkin saja kamu bisa mengingat sesuatu. Tapi jika kamu tetap tidak bisa mengingat apapun, dan malah membuatmu tidak nyaman, aku tidak akan mengatakan apa-apa lagi.” Kata Itt dengan nada sendu.

Day mengangkat alisnya dan sedikit melihat ke arah IItt. Dan Day melihat jelas ekspresi kecewa Itt.

“Berdebat keras seperti itu berarti kamu sudah sembuh. Kalau begitu pergilah membantu Night di dapur. Kamu tidak perlu terlalu lama duduk diluar seperti ini. Itu akan membuat demamnya kembali lagi,” kata Day dengan suara tenang,

Itt berdiri, tapi tampak tidak puas.

“Dulu aku dilarang masuk ke dapur. Tapi sekarang aku diperintah masuk ke dapur,” kata Itt,

Itt berbalik dan berjalan masuk ke dalam rumah.

Day menatap punggung Itt sebelum menghela nafas pelan, lalu melanjutkan menyiram tanaman.

..

..

..

..

..

“Night harus pergi kesekolah sekarang.,” kata Night kepada Day setelah mereka sarapan bersama.

Gear akan mengantar Night ke sekolah. Karena sekolah Night dan kantor Gear searah.

"Hmm," jawab Day di tenggorokannya.

Gear dan Night meninggalkan rumah.

Sekarang hanya ada Day dan Itt di rumah.

“Night sudah pergi?” tanya Itt saat turun dari lantai atas.

"Hmm," jawab Day singkat seperti biasanya.

Day mengerutkan kening saat melihat Itt mengenakan tank top dan celana pendek selutut.

“Pergi ganti bajumu” kata Day pelan,

 Itt terlihat bingung.

“Kenapa aku harus ganti baju?” Itt bertanya sambil melihat ke pakaiannya.

“Kalau aku bilang, ganti baju. Berarti kamu harus ganti baju. Jangan membantah.”  kata Day lagi.

Day Itt 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang