“Day, mulutku terluka.” Itt mengadu pada kekasihnya.
Day membawa Itt untuk duduk diatas kayu.
“Buka mulutmu” kata Day lembut.
Itt bisa melihat jika kekasihnya itu mengkhawatirkan dirinya.
Itt segera membuka mulutnya. Tapi tidak lebar, karena itu menyakitkan.
Day menggerakkan giginya saat melihat luka di dalam mulut Itt masih mengeluarkan darah. Dia marah karena melihat Itt terluka seperti itu.
“Brengsek. Apa-apaan ini. Bagaimana bisa kamu terluka seperti ini. Bagaimana dia tidak berhati-hati seperti itu.” Kata Day marah.
Itt langsung memegang lembut tangan kekasihnya itu.
“Dia tidak sengaja, Day. Dia tidak tau aku ada di sana. Aku juga salah karena berenang di bawah batu itu.” Kata itt menenangkan Day.
Day mengerutkan alisnya saat Itt membela orang yang membuatnya terluka. Tapi dia tidak berkata apa-apa.
Day lalu mengangkat tangannya dan membelai bibir Itt dengan lembut.
“Di bagian mana dia menggunakan tangannya menyentuh bibirmu?” Tanya Day
Itt mengangkat alisnya bingung.
“Hah? Menyentuh apa? Dia siapa?” tanya Itt
“Anak laki-laki yang bernama Pitch itu. Dia menyentuh bibirmu.” Kata day pelan tapi terlihat marah.
“Pitch hanya terkejut, Day. Dia hanya ingin melihat lukanya. Dia tidak bermaksud apa-apa.” Itt mencoba menenangkan Day.
Day menatap tajam Itt. Nafas memburu karena marah. Day merasa dirinya sangat posesif kepada Itt. Membuatnya sedikit bingung pada dirinya sendiri. Kenapa dia begitu cemburu saat orang lain mendekati Itt. Atau bahkan menyentuhnya.
“Day, aku masih ingin berenang.” Kata Itt. Dia masih belum puas berenang.
“Berenanglah bersamaku,” kata Day, sebelum menjatuhkan dirinya ke air.
Day lalu menarik Itt turun bersama-sama.
Itt lalu berenang bersama Day. Dengan Day yang memeluk pinggangnya. Day tidak membiarkan Itt berenang jauh darinya.
-----(Berenang sambil meluk pinggang itu gmna caranya? Tapi terjemahannya begitu 😅)-----
Tan sebenarnya ingin mendekati Itt. Tapi dia takut pada Day.
Pitch beberapa kali terlihat memperhatikan Day dan Itt dari kejauhan.
Dan Day mengetahui jika Pitch memperhatikan dia dan Itt.
“Tunggu, apa darahnya sudah berhenti?” kata Day tiba-tiba.
Day tiba-tiba berdiri di depan Itt.
Itt pun segera membuka mulutnya, agar Day bisa melihat lukanya.
Tapi, bukannya memeriksa luka di dalam mulut Itt, Day justru menempelkan bibirnya ke bibir Itt. Membuat Itt sangat terkejut.
Saat ini posisi Day membelakangi semua orang.
Itt mencoba mencoba melepas ciuman Day, tapi Day mencengkeram belakang kepalanya. Menghentikannya untuk melarikan diri.
Lidah hangat Day dengan lembut menjilat luka di mulut Itt. Membuat suasana memanas. Keduanya merasakan gejolak emosi didalam dada masing-masing.
Tangan Itt memegang baju kekasihnya.
Ciuman mereka penuh gairah namun diselimuti kelembutan. Membuat Itt serasa melayang dan membuatnya melupakan segalanya. Lupa bahwa masih banyak orang yang bermain air tidak jauh darinya.