29

925 49 3
                                    

"Uh, terima kasih," kata Itt, saat dia sudah mendapatkan kembali keseimbangannya.

“Oh, dia sengaja mencari kesempatan itu.”  Suara pemuda lainnya terdengar. Membuat alis Itt sedikit berkerut bingung

“Omong kosong,” kata Pitch kepada temannya dengan suara rendah sebelum kembali masuk ke dalam air.

Itt berusaha untuk tidak memikirkan apa pun. Karena pemuda bernama Pitch itu, tidak memiliki sikap yang aneh terhadapnya.

Itt kemudian turun untuk berenang bersama semua orang.

Seorang gadis muda bernama Tan mendekati Itt. Mencoba berkenalan dan menanyakan banyak hal umum tentang Itt.

"Apa Phi Itt sudah punya pacar?" Tan bertanya sambil tersenyum, matanya bersinar karena rasa ingin tahu. Dan itu sudah cukup baginya untuk menyadari bahwa gadis itu tertarik padanya. Itt terdiam beberapa saat sebelum tersenyum lembut.

“Ada.” jawab Itt dengan jujur.

Dan saat Itt mengatakan jika dia sudah punya kekasih, Itt bisa melihat jika Pitch terdiam menatap kearahnya

Gadis bernama Tan tersenyum tipis.

“Lalu kenapa kamu tidak membawa pacarmu?” tanya wanita itu lagi. Membuat Itt langsung teringat pada Day.

“Kamu terlalu banyak bertanya, tentang kehidupan pribadinya, Tan.” kata seorang teman. Gadis itu berbalik dan menjulurkan lidah ke arah temannya itu.

“Jangan usil,” kata gadis itu kepada temannya, sebelum berbalik dan memberikan senyuman nakal lagi pada Itt.

“Phi Itt tidak marah pada Tan, kan? Itu bukan pertanyaan yang terlalu banyak, kan?” tanya gadis itu.

Itt menggelengkan kepalanya sedikit.

"Tidak apa-apa," jawabnya sambil tersenyum.

Itt memang tidak merasa terganggu dengan pertanyaan-pertanyaan itu. Paling tidak, sekarang Itt punya teman untuk diajak berbicara.

Semuanya terus bermain air. Sampai salah satu dari kelompok itu berteriak untuk berhenti bermain air disana dan pindah kelantai lainnya.

"Phi Itt, ayo kita pergi bersama", teriak Tan.

"Kamu berhenti mengganggu Phi Itt, Tan," tegur salah satu teman Tan yang bernama Han

“Phi Itt datang sendiri. Aku hanya ingin mengajaknya bermain bersama. Bukankah lebih banyak orang, jadi lebih menyenangkan," ucap wanita itu dengan suara pelan dan dengan tatapan sedikit malu ke arah Itt, dia tersenyum.

Kalau saja ini terjadi sebelum dia berkencan dengan Day, Itt pasti dengan senang hati menyambut permainan Tan. Tapi sekarang, walau dia masih menyukai saat melihat wanita cantik, tapi Itt tidak pernah memikirkan nya seperti dulu.

Day Itt 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang