21

944 44 1
                                    

"Apa yang terjadi?" Itt bertanya dengan suara serak.

Itt melihat Neil dan Nick berbisik, namun sebelum Nick sempat menjawab, pintu kamar diketuk.

Night masuk dengan membawa semangkuk bubur.

“Phi Itt sudah bangun? ayo makan siang, P'Itt. Sudah waktunya kamu bisa meminum obabmu lagi." Night berkata sambil tersenyum.

Itt melihat Day berjalan dibelakang Night.

Nick sendiri menoleh ke arah Neil. Dia hanya tersenyum.

“Aku masih mual, Night,” ucapnya karena perutnya masih kencang. Namun lebih karena demam yang membuatnya merasa tidak nafsu makan.

"Makanlah sedikit. Atau phi Itt ingin disuapin?," kata Night sambil tersenyum sambil sedikit memicingkan matanya ke arah kakak laki-lakinya.

Itt mengerutkan kening.

“P'Day, tolong datang dan beri makan P'Itt.” Night memanggil saudaranya.

“Dia bisa makan sendiri,” jawab Day cuek.

Itt tidak tersinggung sama sekali. Karena sarapan, Day sudah memberinya makan sebelumnya.

"Aku bisa makan sendiri, Night," kata Itt dengan suara seraknya.

Night melirik sedikit ke wajah kakaknya. Sebelum memindahkan meja kecil untuk meletakkan mangkok bubur untuk Itt.

Itt perlahan mulai memakannya.

Itt meletakkan sendoknya setelah memakan beberapa suap.

"Apakah phi Itt sudah kenyang?" Malam bertanya,

Itt mengangguk.

Day yang sedang duduk di kursi dekat balkon mengerutkan kening.

"Makan lebih banyak," kata Day tegas.

"Aku tidak bisa makan lagi, Day," jawab Itt lembut.

“Jika kmaj ingin dia makan lebih banyak. Ayo beri dia makan," kata Nick mengejek.

Day memelototi Itt. Sebelum berdiri dan mendekati Itt. Dia duduk ditempat tidur dan mengambil mangkok bubur Itt.

“Ayo makan.” kata Day lembut.

Night dan Nick tersenyum.

Itt pun menatap Day dengan mata gemetar, sebelum menerima suapa Day

Itt tidak percaya Day akan datang dan menyuapinya. 

Itt terus makan beberapa sendok lagi dan menggelengkan kepalanya.

“Aku sebenarnya tidak bisa memakannya lagi,” kata Itt pelan.

Day kemudian memberikan mangkok buburnya ke Night

“Apakah Phi Day ingin Night membawa barang yang phi beli untuk P'Itt?” Night bertanya pada saudaranya.

Day mengangguk sebelum bangkit untuk menyalakan rokok di balkon kamar

Night lalu pergi membawa mangkok buburnya.

Nick menoleh untuk melihat Day berdiri di balkon sambil merokok sebelum tertawa.

“Menurutku dia malu,” kata Nick pada Neil sambil tersenyum.

“Apa itu? siapa yang malu?” Itt bertanya dengan bingung.

"Kamu akan tahu," jawab Nick sambil tersenyum.

Tidak lama kemudian, Night memasuki ruangan dengan membawa piring kecil di tangannya dan menyerahkannya kepada Itt.

Day Itt 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang