7. Bekal kedua kalinya

7K 402 18
                                    

Terimakasih untuk 4.2K Followers
Mami cinta kalian semua ❤️❤️



Jaemin berani taruhan, pasti Jeno nggak bawa bekal. Atas keniatan dan inisiatif sendiri, Jaemin mau masak lagi buat Jeno. Ya itung-itung sedekah lah sama yang udah,—ngebolin lubang Nana sampe moncrot!

Tapi desahan serta mimik wajah Jeno disaat menggagahi tubuhnya, cukup memukau. Jaemin suka hal itu. Sampe kebayang, gimana kalo benih-benih itu sampai jadi bayi.

"Mom,—"

"Lonjwin!! Belum pernah aku tabok pake sodet ya kamu?" Jaemin kaget, karena Renjun mencubit pantatnya.

Sedikit kesal karena lamunan Jaemin yang begitu indah, buyar karena kehadiran sosok Renjun secara tiba-tiba.

"Lagian mommy bukannya pake baju yang bener, malah cuma pake anduk. Mana kuncinya, njun mau buka toko!" Anak itu rupanya bisa sewot, Jaemin cuma ngelus dada.

Mau ngejar Renjun tapi pantat dan selangkangan masih sakit. Apalagi bagian tulang ekor Jaemin sepertinya retak akibat genjotan gaya doggy style!

"Kamu buka sendiri ya,? Mommy mau absen, oyaa! Jangan lupa makan siang ya? Mommy masak banyak loh"

"Bodo amat!! Nggak usah buka sampe tahun depan juga nggak papa! Dasar bucin!"

"Aahhh Njun, mommy habis di ebol nih sampe bengkak! Mau liat??" Jaemin memperlihatkan sedikit pantat lebamnya.

Sepertinya Renjun malah berlari, anak itu ketakutan kalau sang majikan sudah membahas hal yang begitu jauh.

Tapi yang namanya Jaemin, usahanya tidak akan melejit jika tidak ada Renjun yang menjadi komponen lingkup pekerjaannya. Maka dari itu, Jaemin suka sekali mengganggu bocah itu di saat mood nya sedang baik.

"Rasanya uhh,, kaya di perawanin tujuh bujang, gurih banget nihhh aahhhkk" eh,—masakan Nana gosong kan!

Jaemin mencak-mencak, perkara telur dadar yang berubah warna menjadi hitam.

"Bangsat—endokku ireng ihhh!!"

*endokku ireng ( jawa : telurku hitam )

Mungkin ini yang namanya 'pucuk di cinta, ulam pun tiba' ,—ekhm jam sembilan pagi Nana sudah di depan klinik Jeno

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Mungkin ini yang namanya 'pucuk di cinta, ulam pun tiba' ,—ekhm jam sembilan pagi Nana sudah di depan klinik Jeno.

Detik itu juga, mobil Jeno berhenti di depannya. Seperti biasa, ransel warna hitam selalu menemani Jeno. Itu menjadi ciri khas Jeno Alexis.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dr. Jen || NOMIN ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang