29. Ji-Song Yudhistira

4.1K 258 15
                                    

Dua Minggu Kemudian

Ya beginilah kalo punya kakek yang lahir dari tanah jawa, cita-cita punya cucu lima. Yang pertama udah brojol aja, namanya Jisung Yudhistira.

Yudhistira adalah tokoh tertua di antara lima Pandhawa ( tokoh perwayangan Jawa )

Yuta dengan bangga memamerkan cucu pertamanya pada pedagang sayur keliling yang tidak sengaja berhenti di depan gerbang rumah menantunya.

"Putuku iki, piye ibuk-ibuk?? Hensome pora???"
*cucuku ini, gimana ibu-ibu?? Ganteng nggak??

"Guwanteng seperti embahnya"

"Bangir banget hidungnya, mirip bapaknya"

"Mami nya juga cantik loh, kulitnya putih mirip maminya"

Ya tentu saja, bayi berkulit putih itu selalu menarik perhatian.
Mereka berkerumun, mencium aroma bayi Nana yang selalu wangi tidak seperti bapaknya yang masih demen ngiler sampe saat ini.

Bau badak kalo kata Jaemin.

Jaemin cuma bisa ngintipin betapa antusiasnya Babeh Yuta dalam memperkenalkan cucu pertamanya pada dunia luar. Udara masih pagi, kabut masih tebal tetapi aroma masakan Nana tercium menguar.

Ini adalah hari pertama Nana memegang kembali peralatan dapur kesayangannya setelah seminggu lamanya, Nana menjalani proses penyembuhan.

Jemari lentik putihnya memotongi kacang panjang, ada Sakuya yang saat itu tengah menikmati bubur sum-sum sebagai sarapan paginya.

"Emang kamu nggak papa libur lama-lama sekolahnya??" tanya Nana.

"Yo ndak popo, kan bapak wong sugih"
*ya nggak papa, kan bapak orang kaya

Hmmm,, kalo di inget lagi,—masa kecil Jaemin tidak semakmur ini.

Jaemin berada di titik sekarang ini pun, ya karena Onel dan racun tikus yang ia konsumsi. Menjadikannya alasan kokoh, pertemuan Jeno dan Jaemin.

Hmmm,, buna dengan anak satu ini mulai menumis bawang dan cabai beserta anak cucunya.

Suara bersin khas bapak-bapak mulai terdengar dari kamarnya, ya siapa lagi kalo bukan Jeno yang semalam habis gadang jagain Jisung.

"HAAAAASUUU!!"

"Heh mulutnya!! Bersin pake manggilin nama mantan—" ini suara sakuya.

Kelakuan Sakuya sebelas duabelas sama Yuta sih sebenarnya, mulutnya asal ceplos walau itu benar.

Akhirnya Jeno keluar, meluk perut Nana dari belakang. Membawa sisa rasa kantuk untuk mendaratkan dagunya di leher putih Nana.

"Morning buna, masak apa??"

"Buna lama banget nggak makan oseng kacang panjang, terus goreng paha sama bikin sop ikan. Ada sambel juga, hehe"

"Bisa gofood loh bun, kamu nggak perlu repot-repot masak gini"

Melihat kebucinan mereka membuat sakuya pergi dari dapur itu, tidak kuat rasanya untuknya yang masih jomblo sampai sekarang.

Ya walau transferan dari om Siwon masih lancar.

"Perutnya masih nyeri nggak yang??"

"Nyeri mass, kek di gigitin semut gitu" bibir tipis Nana mengerucu.

Jeno masih menyamankan kepalanya di pundak kecil Nana.

"Abah minta lima cucu loh yang—ADAAW!!"

"Iya emang minta lima cucu, tapi nggak harus sekarang mass. Ngomongnya itu loh, di dengerin kek mesum amat" Jaemin reflek nyubit abs Jeno.

Dr. Jen || NOMIN ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang