Jangkrek Aku Di Prank

1.1K 8 0
                                    

Malam itu Puput masih bertahan dengan membaca buku. Entah dia berniat menunggu aku tidur duluan atau bagaimana. Tapi aku sendiri masih setengah setengah. Dalam arti ya ingin tidur, ya berharap barangkali kejatuhan rejeki dari Puput. Tapi kalau aku tidak segera tidur, dikira nya aku mengharapkan sesuatu dari dia.
Tapi Puput sendiri tidak menyuruh aku untuk tidur. Apalagi suasana kami berdua saling berdiam diri.
Serba susah sih manafsirkan nya.

Ketika jemari tangan kanan ku mengelus P, juga pandangan ku mengarah ke dadanya. Lagi lagi dia memergoki dan menatap ku.

P: "Eh kamu ..... ngeliatin lagi".

F: "Enggak mbak aku ngikut baca".

P: "Enggak apanya. Lalu tanganmu tadi ngapain cobak".

F: "Megang ini".

P: "Megang apa".

F: "Ini ....".

Puput menggerakan punggungnya ke depan dan memandang dari luar celana ke arah bentuk P yang memanjang. Sesudah itu dia kembali duduk ke posisi semula.

P: "Kamu tadi ngeliatin apa sih ayo ngaku .... jujur aja gak apa".

Aku dipaksa Puput untuk menjawab tetapi aku sedikit ada rasa gugup. Karena baru kali ini pikiranku di kendalikan oleh wanita. Belum pernah aku mengalami seperti ini.
Akhirnya aku jawab juga dengan menunjuk ke arah payudaranya.

F: "Itu ....".

Puput sambil senyum.

P: "Gitu aja nggak ngaku. Kalo punya istri mu atau teman mu yang tadi itu bagus mana sama punya ku".

Aku jadi bingung dia kok tahu kalau aku punya istri dan lagi dekat sama Linda. Asal nebak kali ya.

F: "Bagus punya mbak dari punya istriku".

P: "Kalo punya teman mu?".

F: "Nggak tau. Aku belum pernah megang".

P: "Hayoo jujur jangan bohong. Kamu kayaknya lagi kasmaran sama dia".

Tuh kan dia nebaknya tepat lagi.

F: "Emmm bagus punya mbak".

P: "Tau dari mana kalo bagus punyaku, kamu kan belum pernah megang".

F: "Bentuknya uda keliatan".

P: "Nggak masuk akal simple banget nebaknya. Apa kamu mau megang?".

Aku bertambah gugup nih ngadepin si Puput. Ya begini jadinya kalau pura pura lugu, bisa bisa otomatis o'on nih.

F: "Megang apanya mbak ....".

Tangan kiri Puput sambil nyentuh payudaranya.

P: ".... Ini".

Aku sambil mengusap wajah dan hatiku berkata "Ya Gustiiii".

F: "Kalo mbak izinkan".

P: "Megang aja gak apa tapi cuman sekali ya".

F: "Benarkah?".

P: "Iya".

F: "Makasih".

Eh tanganku gemetaran coy.

P: "Tangan mu napa gemetaran".

F: "Gugup mbak".

P: "Kenapa".

F: "Belum pernah ngelakuin sama wanita lain, baru kali ini sama mbak".

P: "Ya sudah pegangin".

Dari luar daster nya. Telapak tangan kanan ku mengarah ke payudara bagian kanan. Aku pegangin dengan sekali remasan, dan jempol ku mengelus elus putingnya.

P: "Satunya ....".

Telapak tangan kanan ku mengarah ke payudara bagian kiri. Aku pegangin dengan sekali remasan, dan jempol ku mengelus elus putingnya.

P: "Sudah".

Lalu telapak tangan ku menjauh dari area payudaranya.

P: "Gimana?".

Aku sambil geleng geleng kepala.

F: "Luar biasa. Kenyal dan besar".

P: "Ya sudah aku mau bubuk dulu".

Dia langsung memalingkan badan ke kiri.

Jangkrek. Ketika aku mendengar ucapan Puput dan dia langsung memalingkan badan ..... sumpah hatiku terasa sakit bro.
Bagaimana tidak. Aku dari waktu ke waktu itu pikiran ku seakan fly melihat tubuhnya. Dan nafsu ini telah ku tahan sekuat kuatnya, apalagi sudah dapat izin memegang nenen nya. Harapan ku kan melanjutkan ke jenjang ho ho hi he. Tiba tiba sikap dia menjengkelkan seperti itu. Bener bener sakit. Andaikan Puput itu istri ku sudah aku marahin.

Sudah 15 menit saat dia memalingkan tubuhnya. Aku nggak tahu dia benar benar sudah tertidur atau belum. Tapi yang jelas malam itu aku melek sendirian sambil mengelus elus P dengan memandang lekuk pinggang dan pantat nya saja. Ya cuma itu.
Dalam keheningan malam itu, aku begitu gusar. Sesekali aku memiringkan tubuh ke kanan, balik lagi terlentang, kadang memainkan P yang sudah ngaceng.
Ya sudah mau gimana lagi, mungkin sudah takdir ku.

L I N D ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang