Hidup memang harus penuh semangat. Beruntung si Linda memiliki mental yang lumayan kuat sehingga ia selalu memasrahkan diri pada Tuhan dan kesedihan tidak selalu mengiringi langkahnya.
Buah dari berserah tersebut kini di rasa Linda hasilnya manis, walaupun dengan cara yang sangat salah. Akankah kisah Feri dan Linda ini berakhir seperti demikian?
Baca terus ya sampai tamat.Saat usia kehamilan Linda baru satu bulan. Perut Linda sudah mulai terlihat sedikit membuncit dari sebelumnya. Dan aku yang semula menyebut janin yang ada di perut Linda, kini aku menyebutnya sebagai anak.
Ortu, adik adiknya, Budi, semua merasakan bahagia Linda telah hamil.
Mereka semua mengira inilah hasil dari terapi yang Linda dan Budi lakukan, padahal terapi tersebut sudah lumayan lama tidak di teruskan. Linda tidak meyakini hal itu, hanya meyakini itu adalah hasil dari perbuatan ku.Setelah Linda menunjukan kehamilan, apakah hubungan kami berdua berhenti sampai disitu?
Belum. Hubungan kami masih berlanjut dan masih juga berhubungan intim di tiap ada kesempatan. Linda sebagai calon ibu kandung dan aku sebagai ayah kandung 'bayangan' masih berhak untuk aktif menjaga masa perkembangan anak di perutnya.
Dengan bagaimana?
Yang bisa aku lakukan hanyalah mengontrol Linda dari jauh dan juga terus aktif memberi siraman sperma kepada sang calon buah hati kami supaya tetap terjaga kondisi otak serta tubuhnya.Bagaimana dengan Budi?
Pastilah Budi juga ikut berpartisipasi, namun Budi tidak bisa selalu fit, terkadang seminggu sekali atau dua minggu sekali. Apalagi pekerjaan dia padat juga jarak tempuh yang jauh pasti otak juga fisiknya merasa kecapekan, kualitas sperma nya menjadi kurang fit.
Dari segi itu Linda sudah bisa memahami sehingga ia tidak bisa lepas dari aku.
"Ini merupakan anugerah", kata Linda.Suatu hari aku menelepon Linda berencana menjenguknya sekalian memberikan buah buahan untuk kebutuhannya juga si anak. Linda mengizinkan aku untuk datang di hari besoknya tepat pukul 10 siang.
Besoknya aku datang ke rumah dimana Linda tinggal bersama neneknya Budi.Linda membukakan pintu dan menyalami tanganku lantas kami berdua duduk berdekatan.
Bagaikan suami yang tidak tiap hari mengumpuli istri. Aku menciumi serta meraba perut Linda yang sedikit membuncit.
Linda terlihat bahagia aku selalu perhatian akan kondisinya.
Lantas kami berdua sedikit ngobrol tentang kondisi kehamilan dan lainnya.
"Kok sepi".L: "Beginilah. Jam segini biasanya nenek tidur, bapak ibu tinggal di rumah belakang. Sebentar ya mas".
Linda melangkah ke belakang rumah. Aku beranjak dari kursi dan berdiri menunggu Linda kembali.
Tak berselang lama Linda muncul dan langsung aku menyergapnya. Linda sedikit memberontak.
"Jangan mas takut nenek muncul".F: "Sssstt... Dengar sayang, kita harus rutin menyirami anak kita. Kita ini tidak tinggal serumah kalo ada kesempatan kita lakukan. 10 menit saja ya demi ini (aku meraba perutnya)".
Linda akhirnya pasrah dan manut. Dengan posisi berdiri aku rangsang Linda juga diriku sendiri dengan menciumi wajah dan meraba tubuhnya dari balik seragam gurunya.
Dengan sikap waspada Linda sesekali menoleh ke ruang tengah (kuatir neneknya terbangun).
Aku rasa ngaceng dan kerasnya kontol telah cukup. Aku posisikan Linda duduk kemudian aku genjot secepatnya supaya lekas klimaks.
Hampir 10 menit Linda aku gagahi, akhirnya kami berdua Crot bersamaan.
"Aaah legaa..... nggak lama kan. Terima kasih ya sayang".L: "Saaakit".
Linda berdiri sambil merapikan kembali pakaian yang melekat.Pada cerita yang lain.
Setiap minggu Linda melakukan kontrol ke bidan terdekat dan hasilnya selalu sehat dan normal.Lagi lagi demi sang anak yang telah menginjak usia 2 bulan, kami berdua menyewa kamar kost yang berlokasi di Kecamatan B.
Untuk apa sewa kamar?
Ya demi anak kami. Aku dan Linda sudah menjadwalkan untuk rutin 'melakukannya'. Seminggu sekali, atau dua kali dalam seminggu. Sekalian kami bisa leluasa melepas rindu.Perjalanan dari rumah Linda ke kost sekitar 15 menit,
Dan kami berdua menyewa kamar kost itu untuk 12 bulan ke depan.
Lokasinya aman dan nyaman, sepi dan tidak di pinggir jalan raya, tujuan kami untuk menghindari pantauan orang, privasi pokoknya.
Fasilitas dari kost itu bed spoon, kamar mandi dan dapur dalam, lemari, listrik token, air mandi dan cuci gratis. Selain fasilitas itu kami berdua membeli sendiri.Mirip iklan ya Hahahay.
KAMU SEDANG MEMBACA
L I N D A
Short StoryLINDA. Sebuah kisah yang tersambung kembali dari kisah sebelumnya yang berjudul KEPONAKAN KU TERSAYANG. Kisah berjudul LINDA ini adalah lanjutan dimana dulunya Linda yang masih bersekolah, kuliah, kini menuju ke ..... Bagaimana kisah hubungan Linda...