Mengunjungi Anak Malah Bertemu Fara

738 6 2
                                    

Setelah Linda melahirkan, ia beberapa hari masih tinggal di rumah ortunya (kak Husein). Pada suatu hari aku berkesempatan untuk mengunjungi Linda dan membawakan kado boneka Tayo serta perlengkapan bayi untuk Kiki.
Kunjungan ku di situ tidaklah lama, aku ketemu lagi dengan Fara yang datangnya belakangan, sendirian pula.

Setelah aku keluar dari rumah kak Husein dan belum menjalankan motor, tiba tiba aku terbayang akan sosok Fara, aneh dan benar benar aneh. Tidak tahu kenapa aku bisa begitu. Pasti ada sesuatu.
Lalu aku punya inisiatif untuk menunggu Fara di sebuah warkop di depan gang rumah kak Husein. Aku tiba tiba ingin mengintai dia, itu saja.

Akhirnya Fara terlihat sudah mau menjalankan motor nya lalu aku mempersiapkan diri untuk menguntitnya.
Fara keluar gang menuju ke jalan raya dan aku mencoba ikuti agak jauhan.
Dari tepi jalan raya sebenarnya arah pulangnya Fara itu ke kanan, tapi dia belok ke kiri. Dari pada aku tidak ada kerjaan maka aku terus ikuti dia.

Lumayan juga jarak yang Fara tempuh ada sekitar lima kilometer dan aku percepat laju motorku untuk jalan di sisinya.
Setelah berhasil di sisi kanan Fara aku membuka kaca helm dan aku teriakin.
"Fara mau kemana".

Eh dia malah nembah kecepatan. Nggak salah sih dia, mungkin ada rasa takut karena tidak tahu wajahku.
Aku saingi laju motor nya lalu aku buka helm supaya dia mengenalku.
"Fara Fara mau kemana".

Akhirnya dia memperlambat motornya mungkin dia sudah tahu siapa aku. Dan mengatakan apa aku kurang jelas mendengarnya karena mulutnya tertutupi masker. Lalu aku memberi isyarat supaya pelan dan menepi. Perjalanan Fara waktu itu sudah sekitar 7 kilometer.
Setelah menepi aku tanyain lagi dia.
"Kalo boleh tau Fara ini tujuan kemana".

Fa: "Tidak ada cuma pingin aja jalan".

F: "Bukan gitu, maaf nih. Aku tadi punya perasaan nggak enak dan sengaja nungguin kamu lalu mengikutimu. Apalagi arah pulangmu berlawan arah. Ada apa sebenarnya dan mau kemana".

Fa: "Aku lagi jenuh, suntuk dan mau jalan se sampai sampainya aja".

F: "Gini ayo ikuti aku ya jangan menyimpang".

Fa: "Kemana".

F: "Sudah ikuti aja".

Kemudian aku dan Fara menuju ke area parkir motor di salah satu Rumah Sakit.
"Motor kamu parkir dan kamu berboncengan sama aku".

Fa: "Kemana mas".

F: "Kita ngobrol di sebuah kafe".

Fara sepakat kemudian berangkatlah kami ke sebuah kafe.
Sesampainya di kafe kami berdua memesan makanan dan minuman kemudian aku persilahkan Fara untuk curhat sebenarnya ada apa.
Setelah ada titik temu, aku mengajak Fara untuk jalan jalan supaya ia sedikit terlipur dan mampir di sebuah mini market untuk membelikan anaknya oleh oleh.

Setelah itu kami melanjutkan lagi perjalanan. Dia kan duduk di belakang tuh, tangan dia sudah berani merangkul perutku dan aku tidak menyuruh itu, padahal tadi tangannya di tengah sebagai pagar Hahahaha.
No problem lah suka suka dia aku pun suka dia begitu.

Begini ya bro. Aku bilang begitu soalnya tahu kalau Fara ini punya tubuh yang agak pendek dan langsing dari Linda dan payudaranya itu lebih gede dari kepunyaan Linda. Kalau di tumpahkan ke mangkok bakso kayaknya bisa full.
Jadi yaaaa aku berharap ada yang tersentuh. Mantabbb nggaaak??

Di perjalanan yang lumayan padat bilamana mengerem barulah aku terasa sundulan sundulan kenyal dari payudaranya.
Mungkin pikirnya capek ya kok dadanya tersentak terus terusan, akhirnya 100% dadanya nempel terus di punggungku.
Yaaaah dasar cewek jablay.

Setelah acara jalan jalan cukup baru kami berdua kembali lagi ke parkiran Rumah Sakit. Sebelum dia pulang, kami berdua bertukar nomer WA dan aku nitip sedikit uang untuk kebutuhan sekolah anaknya. Wuhhh Fara begitu senangnya bukan main dan tidak berhenti mengucapkan tengkyu.

Kemudian kami berdua keluar bareng dan arahnya pulang kami kebetulan sama jadi sepintas aku seperti pengawal pribadinya, aku kawal hingga melewati batas hutan jati yang telah masuk wilayah kecamatan dimana rumah Fara berada barulah aku balik arah pulang.

Ceritanya kok bisa gitu. Bertemu Fara, sekali bertemu yaaaah begitu.
Apa aku yang bersalah?
Kalau aku salah ini gara garanya my beb Linda juga.

L I N D ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang