L I N D A

Merayu Lagi

Pernikahan Linda dengan Budi sudah lima tahun berjalan (2015-2020). Namun pernikahan mereka masih di uji oleh Tuhan belum di karuniai anak.
Kabarnya dari hasil cek kehamilan dan kesuburan sejoli ini normal normal saja. Dari faktor apa aku tidak mengetahui.
Apakah mereka sudah menjalani terapi medis atau tradisional aku juga tidak tahu. Do'a ku semoga perjalanan hidup mereka tetap harmonis dan sabar.

Budi kini status nya sudah menjadi seorang dosen di PTN. Setiap hari Budi tinggal di kota Surabaya, pulang kampung terkadang seminggu sekali, terkadang dua minggu sekali.
Linda sendiri masih nyaman menjadi guru dan bercita cita untuk menjadi PNS seperti ayahnya.

Oh iya lupa. Semenjak Linda menikah, Linda sudah tinggal di rumah mertua. Mungkin tujuan mereka untuk menemani mertua yang sudah menapaki usia senja. Beda dengan ortu dari Linda masih segar bugar, malah bisa di bilang mama nya Linda itu pantas juga untuk di ajak selingkuh. Beneran aku nggak bohong.
Malahan aku pernah juga godain mama nya pakai nomer WA ku yang lain Hahahaha.

Satu lagi info hampir ku lupa. Adik Linda yang bernama Nadin telah menikah dan barusan memiliki anak, sedangkan Ali baru masuk kerja di salah satu klinik kesehatan.

Linda kan hobinya ke kafe, makan rujak dan jalan jalan. Aku punya rencana usilin dia siapa tahu setelah aku peluk dan cium sewaktu di rumah ku, dia tergugah kembali jalan sama aku.

Beberapa bulan kemudian. Dengan susah payah aku berusaha merayu Linda untuk bikin acara dan endingnya berhasil. Dengan apa?
Apalagi kalau bukan dengan konsep jalan jalan. Tapi rencana kami berdua acaranya nggak jauh, hanya ke pantai lamanya perjalanan sekitar 30 menit.

L: "Tapi motorku gimana".

F: "Parkir di klinik dekat sekolahan mu, mas bawa mobil".

L: "Iya bener .... setelah pulang mengajar ya".

F: "iya jangan sampai mengganggu mengajar. Terus kamu izin mertua dan Budi kemana".

L: "Nggak pakek izin nggak apa asal maghrib sudah sampai rumah".

F: "Ya lah".

Kita loncat ke cerita inti saja ya.
Sepuluh hari kemudian atau pada hari H, sekitar pukul 12 lebih aku menjemput Linda di Klinik. Setelah itu kami berdua menuju ke pantai.

Di dalam mobil dia tidak merasa khawatir dengan acara ini yang tanpa seizin Budi. Obrolan kami di mobil hanya membahas kuliner dan pekerjaan mengajar Linda. Sikap kami pun biasa saja tanpa saling usil.
Sesampainya di pantai, mobil aku parkir di lahan parkiran menghadap ke pantai. Kami turun membeli makanan ringan (camilan) kemudian duduk dan ngobrol di pelengsengan (dinding pantai).

Kami berdua mengawali dengan obrolan santai dan santun. Kami berdua membeli rujak manis lalu makan makan di pelengsengan tersebut. Tiba tiba datang angin pantai yang sedikit kencang. Aku mengajak Linda masuk ke kabin tengah mobil dengan alasan menghindari debu pasir dan kencangnya angin pantai.
Dengan membawa berbagai camilan kami berdua masuk ke mobil.

Di dalam kami menikmati camilan, dan saling bercerita.
Waktu itu aku curhat ke dia tentang keadaan rumah tangga ku yang sedikit 'gaduh' dengan istri (bulek Linda juga), dengan tujuan supaya bisa menjadi pelajaran antara Linda dan Budi kedepan.
Awalnya Linda tidak percaya dengan cerita ku, karena dia tahu betul sosok istri ku adalah wanita yang lemah lembut.
Tapi Linda sendiri pernah sedikit mendengar dari ortunya membicarakan permasalahan antara aku dan istri, jadi dia mulai percaya dan prihatin akan cerita lengkap ku.

Dari situ Linda sedikit demi sedikit bisa memberi motifasi kepada ku.
Ya benar, motifasi dari dia lah yang aku butuhkan. Walaupun dia masih muda tapi pemikiranya dewasa.
Aku sanjung dia setinggi langit. Tidak pandang usia, semua boleh mengutarakan pendapat. Dan aku sangat menghargai Linda.
Akhirnya kami berdua saling memahami dan berjanji untuk saling memberi motifasi dan saling berbagi curhat, apapun itu kisahnya.
Kalau berbagi untuk hal lain?
Entahlah .....