𝑪𝒉𝒂𝒑𝒕𝒆𝒓 𝑭𝒐𝒖𝒓

759 56 162
                                    

“HAH! Ke Afrika?? Lo gila kali ya?” Aryo meninggikan  nada suaranya  saking kagetnya. Keduanya kini sedang makan siang di ruang kerja Sherina.

Aryo adalah teman baik Sherina di kantor. Keduanya sudah berteman dekat sejak enam tahun lalu ketika keduanya menjadi anak baru di perusahaan tersebut. Mereka memulai karir sebagai staff di bidang public relation. Tapi ternyata Aryo berbakat dalam editing dan membuat konten sehingga kini ia sudah menjadi senior officer  dan pindah ke bagian yang lebih sesuai dengan keahliannya, social media.

Hampir setiap hari mereka makan bersama karena hanya waktu istirahat sajalah mereka bisa bertemu dan mengobrol. Beda bidang membuat mereka jadi beda ruangan, bahkan beda lantai. Berhubung Sherina sedang malas makan di luar, jadi ia membawa bekal dan sengaja menyuruh Aryo untuk keruangannya. Aryo? Tentu saja godaan makanan gratis membuat pria humoris itu secepat kilat menghampiri ruang kerja Sherina. Menggunakan tangga darurat. Bukan lift.

Aryo juga sudah beberapa kali bertemu dengan Devano maupun Sadam. Bahkan Aryo sering hunting foto-foto bersama Devano yang juga suka fotografi. Sedangkan ia lebih sering bertemu dengan Sadam karena sepertinya ada perjanjian tak tertulis di antara Sherina dengan sahabat dari kecilnya itu : Di mana ada Sherina, di situ ada Sadam. Setiap Sherina ada tugas di luar kantor atau makan malam bersama orang-orang kantor, pasti Sadam akan mengekor. Tidak ikut bergabung karena pria itu selalu menjaga jarak aman. Tapi karena Sadam berparas tampan, tentu saja kehadirannya menarik perhatian banyak orang termasuk teman-teman kantor Sherina dan Aryo. Kalau sudah seperti itu, Sherina akan berubah menjadi galak dan melarang keras semua temannya untuk mendekati Sadam. Alasannya sih, Sadam dingin orangnya. Padahal jelas sekali Aryo tahu kalau Sadam jauh dari kata dingin. Sedikit pendiam mungkin lebih tepatnya?

Namun dua tahun terakhir setelah kedua sahabat ini memiliki kekasih masing-masing, kebiasaan itu perlahan berkurang dengan sendirinya. Sesekali memang Sadam masih mengekor, tapi tidak selalu seperti dulu lagi. Kini bagian Devano yang sering menjemput Sherina jika ia ada dinas keluar kantor. Makanya ia sudah cukup lama tidak bertemu dengan Sadam, meskipun Aryo selalu tahu kabar terbaru lelaki tampan itu karena nama Sadam selalu muncul di obrolan sehari-harinya dengan Sherina.

Baiklah. Cukup tentang Aryo dan korelasinya dengan dua pria penting di hidup Sherina. Sekarang kita kembali ke reaksi kaget Aryo setelah mendengar cerita Sherina. Ia bertanya lagi dengan nada dramatis yang sama, “Lo udah mikir panjang nggak sih, Sher?”

Sherina mendelik sembari mengunyah sisa makanannya, “Lebay banget sih lo, Yo. Gue kan udah biasa jalan-jalan ke luar negeri.”
Aryo tampak frustasi ketika dia menggaruk kepalanya yang tak gatal. “Ya itu kan jalan-jalan. Ini volunteer Sher. Beda dong. Ke Afrika pula.”
“Aman Yo, aman. Gue sering volunteer mewakili kantor kan. Udah ada pengalaman kok.” Sherina mengibas-ngibaskan tangannya santai, ia heran kenapa reaksi Aryo begitu heboh.

“Tapi volunteer lo selama ini cuma di luar kota, ini skalanya jauh lebih besar. Sebulanan pula. Yakin lo sanggup?” Aryo bertanya lagi dengan mimik khawatir. Ia tahu pasti Sherina adalah gadis mandiri yang pantang menyerah. Semua masalah pasti beres di tangannya. Yaa walaupun sering ceroboh juga. Tapi tetap saja menurut Aryo, ide volunteer ke Afrika itu masih terlalu gila untuknya. Namun Sherina mengangguk yakin sebagai jawaban. Teman dekatnya ini terlalu berlebihan menurut Sherina, memangnya volunteer membahayakan? Sepertinya tidak.

“Lagian, ini bagus buat masuk portofolio gue, Yo. Gue daftar di bagian penitipan anak dan mengajar di sana. Gue bisa nambah skill untuk interaksi sama banyak anak-anak. Pasti bakalan kepake buat perusahaan kedepannya.” Sherina mencoba meyakinkan Aryo lagi.

Aryo menatap ragu, “Nggak bahaya gitu di sana?”

Sherina tertawa, lucu sekali melihat teman dekatnya begitu mengkhawatirkan dia, “Tenang aja. Oh iya, gue lupa bilang kalau gue ke sana nggak sendiri kok Yo. Gue bareng Sadam.”

.°。✧ 𝑨𝒃𝒐𝒖𝒕 𝑼𝒔 : 𝑹𝒆𝒘𝒓𝒊𝒕𝒆 𝑻𝒉𝒆 𝑺𝒕𝒂𝒓𝒔 ˎˊ-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang