𝐏𝐚𝐫𝐭 7. Astaghfirullah!

417 37 19
                                    

𑁍𑁍𑁍

𝑫𝒊𝒂 𝒍𝒆𝒍𝒂𝒌𝒊 𝒔𝒆𝒋𝒂𝒕𝒊, 𝒑𝒆𝒏𝒈𝒉𝒂𝒓𝒂𝒑 𝒓𝒊𝒅𝒉𝒂 𝑰𝒍𝒂𝒉𝒊, 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏𝒈𝒈𝒂𝒑 𝒊𝒔𝒕𝒓𝒊𝒏𝒚𝒂 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒘𝒂𝒏𝒊𝒕𝒂 𝒕𝒆𝒓𝒄𝒂𝒏𝒕𝒊𝒌𝒏𝒚𝒂 𝒌𝒂𝒓𝒆𝒏𝒂 𝒅𝒊𝒃𝒂𝒍𝒖𝒕 𝒎𝒂𝒉𝒌𝒐𝒕𝒂 𝒊𝒏𝒅𝒂𝒉 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒍𝒆𝒌...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

𝑫𝒊𝒂 𝒍𝒆𝒍𝒂𝒌𝒊 𝒔𝒆𝒋𝒂𝒕𝒊, 𝒑𝒆𝒏𝒈𝒉𝒂𝒓𝒂𝒑 𝒓𝒊𝒅𝒉𝒂 𝑰𝒍𝒂𝒉𝒊, 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏𝒈𝒈𝒂𝒑 𝒊𝒔𝒕𝒓𝒊𝒏𝒚𝒂 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒘𝒂𝒏𝒊𝒕𝒂 𝒕𝒆𝒓𝒄𝒂𝒏𝒕𝒊𝒌𝒏𝒚𝒂 𝒌𝒂𝒓𝒆𝒏𝒂 𝒅𝒊𝒃𝒂𝒍𝒖𝒕 𝒎𝒂𝒉𝒌𝒐𝒕𝒂 𝒊𝒏𝒅𝒂𝒉 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒍𝒆𝒌𝒂𝒕 𝒅𝒊 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 𝒋𝒊𝒘𝒂, 𝒅𝒂𝒏 𝒘𝒂𝒏𝒊𝒕𝒂 𝒊𝒕𝒖 𝒊𝒂 𝒑𝒊𝒏𝒂𝒏𝒈 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒎𝒆𝒏𝒆𝒎𝒂𝒏𝒊 𝒉𝒊𝒋𝒓𝒂𝒉𝒏𝒚𝒂.

...

"Apa yang Nyonya lakukan?!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa yang Nyonya lakukan?!"

Pekikan suara seorang wanita mengagetkan Habiba yang tengah sibuk di dapur. Ia menoleh ke sumber suara. Wanita paruh baya dengan seragam berwarna merah jambu pun menghampiri dengan berlari kecil. Sikap asisten rumah tangga itu membuatnya terkejut.

"Sa-saya hendak memasak." Habiba menjawab.

"Siapa yang menyuruhmu memasak?"

Suara berat menyusul, terdengar dari arah yang berbeda. Anev melangkahkan kaki menuju ke dapur. Kedatangannya itu membuat asisten di sana tampak merasa bersalah.

"A-aku hanya ingin memasak." Habiba yang bingung dengan situasi pagi itu pun menyahut dengan sedikit gagap.

"Jangan Nyonya. Lebih baik Nyonya melakukan aktivitas lainnya. Memasak adalah tugas saya," kata wanita yang mempunyai tanda nama 'Radah' di bagian dada kanannya.

Habiba menatap dengan tatapan tanda tanya ke arah suaminya. Lelaki itu pun mengangguk pelan, membenarkan perkataan asistennya.

"Biarkan asisten yang mengerjakan seluruh pekerjaan rumah."

"Tapi ... aku ingin memasak." Jangan lupa jika Habiba ingin sekali masuk ke jurusan Tata Boga. Jadi, jangan heran apabila perempuan itu menyukai kegiatan memasak.

AGZANEV (Membersamai Hijrahnya)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang