𝐏𝐚𝐫𝐭 10. 𝐒𝐞𝐛𝐮𝐚𝐡 𝐑𝐚𝐡𝐚𝐬𝐢𝐚

320 26 26
                                    

𝗛𝗮𝗹𝗼 𝗕𝗮𝗻𝗲𝘃𝗲𝗿𝘀

𝗙𝗢𝗟𝗟𝗢𝗪 𝗔𝗞𝗨𝗡 𝗔𝗨𝗧𝗛𝗢𝗥 𝗗𝗨𝗟𝗨 𝗦𝗘𝗕𝗘𝗟𝗨𝗠 𝗕𝗔𝗖𝗔!

𝗬𝗔𝗡𝗚 𝗨𝗗𝗔𝗛 𝗙𝗢𝗟𝗟𝗢𝗪 𝗦𝗘𝗠𝗢𝗚𝗔 𝗗𝗔𝗣𝗔𝗧 𝗝𝗢𝗗𝗢𝗛 𝗣𝗘𝗡𝗬𝗔𝗕𝗔𝗥 𝗦𝗣𝗘𝗞 𝗔𝗡𝗘𝗩 😙

𑁍𑁍𑁍

𑁍𑁍𑁍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

Anev berdiri di depan cermin kamar mandi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anev berdiri di depan cermin kamar mandi. Mengamati tubuhnya yang tidak terhalang sehelai kain, hanya ada handuk yang membalut dari perut sampai lutut.

Saat gerakannya sedikit berputar, Anev dapat melihat lebih jelas kulit di bagian tubuhnya yang memiliki motif garis panjang. Ia mendapatkan motif tersebut diiringi kesakitan yang cukup menyiksanya.

“Kapan bisa hilang?” gumamnya pelan. Jemari tangannya menjamah secara perlahan. Ia tidak berani menekan karena takut dengan rasa sakit.

Usai menghempaskan napas, Anev memilih untuk cepat-cepat berpakaian, lalu keluar dari kamar mandi.

Siang ini ia berniat untuk mengajak Habiba jalan-jalan ke sekitar kota. Ada beberapa hal yang ingin ia belikan untuk wanita halalnya itu.

“Kenapa lebih lama dari biasanya?” tanya Habiba begitu melihat suaminya baru keluar dari kamar mandi. Ia sudah bersiap dengan penampilan sederhana seperti hari-hari biasa. 

Habiba tidak terbiasa dengan make-up tebal terpoles di wajahnya. Baginya, bedak tipis dan lipstik sudah cukup membuatnya terlihat bersinar. 

Sekarang Anev bahkan terpana melihat istrinya berdandan secantik itu hingga tanpa sadar, Anev mematung.

“Anev?” panggil Habiba sembari melambaikan tangannya karena Anev bukannya menjawab malah melamun di depannya.

“Huh? Oh, tadi kamu tanya apa?”

AGZANEV (Membersamai Hijrahnya)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang