𝐏𝐚𝐫𝐭 14. 𝐊𝐞𝐭𝐢𝐤𝐚 𝐓𝐚𝐤𝐝𝐢𝐫 𝐁𝐞𝐫𝐩𝐢𝐡𝐚𝐤

380 22 11
                                    

𑁍𑁍𑁍

𝑻𝒂𝒌𝒅𝒊𝒓 𝒃𝒆𝒈𝒊𝒕𝒖 𝒎𝒆𝒏𝒂𝒌𝒋𝒖𝒃𝒌𝒂𝒏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

𝑻𝒂𝒌𝒅𝒊𝒓 𝒃𝒆𝒈𝒊𝒕𝒖 𝒎𝒆𝒏𝒂𝒌𝒋𝒖𝒃𝒌𝒂𝒏. 𝑲𝒆𝒃𝒂𝒊𝒌𝒂𝒏𝒏𝒚𝒂 𝒎𝒖𝒏𝒈𝒌𝒊𝒏 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒕𝒆𝒓𝒂𝒔𝒂 𝒅𝒊 𝒂𝒘𝒂𝒍. 𝑵𝒂𝒎𝒖𝒏, 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒋𝒂𝒅𝒊 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒆𝒓𝒊𝒏𝒅𝒂𝒉 𝒅𝒊 𝒔𝒆𝒑𝒂𝒏𝒋𝒂𝒏𝒈 𝒉𝒊𝒅𝒖𝒑 𝒔𝒆𝒔𝒆𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈.


...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Biba, ini darahnya siapa?”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Biba, ini darahnya siapa?”

“Siapa lagi kalau bukan punyamu, Anev!” seru Habiba. Nyaris tidak bisa menahan emosinya.

Habiba buru-buru menarik ujung baju milik Anev dan melihat pinggang pria itu yang telah berlumuran darah. Jemari tangannya menekan sumber cairan kental berwarna merah di tubuh Anev dan sontak membuat sang empu memekik kesakitan.

“Akk! Sakit!”

“Benar. Lukanya di sini. Tunggu sebentar. Biar aku obati,” ujar Habiba. Dirinya berlari menuju ke meja nakas, tempat di mana pernah ia temui obat pertolongan pertama.

Anev menoleh dan mengamati lukanya yang lumayan bisa dijangkau oleh matanya. Mengetahui dirinya terluka, wajahnya berubah menjadi seperti bayi yang sedang menangis. 

AGZANEV (Membersamai Hijrahnya)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang