𑁍𑁍𑁍
𝑻𝒂𝒌𝒅𝒊𝒓 𝒃𝒆𝒈𝒊𝒕𝒖 𝒎𝒆𝒏𝒂𝒌𝒋𝒖𝒃𝒌𝒂𝒏. 𝑲𝒆𝒃𝒂𝒊𝒌𝒂𝒏𝒏𝒚𝒂 𝒎𝒖𝒏𝒈𝒌𝒊𝒏 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒕𝒆𝒓𝒂𝒔𝒂 𝒅𝒊 𝒂𝒘𝒂𝒍. 𝑵𝒂𝒎𝒖𝒏, 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒋𝒂𝒅𝒊 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒆𝒓𝒊𝒏𝒅𝒂𝒉 𝒅𝒊 𝒔𝒆𝒑𝒂𝒏𝒋𝒂𝒏𝒈 𝒉𝒊𝒅𝒖𝒑 𝒔𝒆𝒔𝒆𝒐𝒓𝒂𝒏𝒈.
...
“Biba, ini darahnya siapa?”
“Siapa lagi kalau bukan punyamu, Anev!” seru Habiba. Nyaris tidak bisa menahan emosinya.
Habiba buru-buru menarik ujung baju milik Anev dan melihat pinggang pria itu yang telah berlumuran darah. Jemari tangannya menekan sumber cairan kental berwarna merah di tubuh Anev dan sontak membuat sang empu memekik kesakitan.
“Akk! Sakit!”
“Benar. Lukanya di sini. Tunggu sebentar. Biar aku obati,” ujar Habiba. Dirinya berlari menuju ke meja nakas, tempat di mana pernah ia temui obat pertolongan pertama.
Anev menoleh dan mengamati lukanya yang lumayan bisa dijangkau oleh matanya. Mengetahui dirinya terluka, wajahnya berubah menjadi seperti bayi yang sedang menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
AGZANEV (Membersamai Hijrahnya)
Romance𝑩𝒆𝒓𝒉𝒂𝒓𝒂𝒑 𝒌𝒆𝒍𝒂𝒌 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒊𝒌𝒂𝒉 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒍𝒆𝒍𝒂𝒌𝒊 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒊𝒎𝒃𝒊𝒏𝒈𝒏𝒚𝒂, 𝒔𝒆𝒃𝒖𝒂𝒉 𝒌𝒆𝒋𝒂𝒅𝒊𝒂𝒏 𝒋𝒖𝒔𝒕𝒓𝒖 𝒎𝒆𝒎𝒂𝒌𝒔𝒂 𝑯𝒂𝒃𝒊𝒃𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒊𝒌𝒂𝒉 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒑𝒓𝒊𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒏𝒂𝒎𝒂 𝑨...