Part 20. Martabat Manusia

623 34 14
                                    

Bismillah, Assalamualaikum, Biba Anev lovers ❤️😘

KLIK BINTANG dulu sebelum baca!
Yang belum follow akun Author, harap follow dulu!

Visualisasi cerita AGZANEV bisa dilihat di instagram @bibliophagistar

...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kemuliaan itu dimuliakan dengan agama, dan agama merupakan tanda kemuliaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kemuliaan itu dimuliakan dengan agama, dan agama merupakan tanda kemuliaan. Selain Islam, tidak ada kemuliaan yang lebih tinggi.

Islam adalah agama Allah yang dipilih-Nya untuk sebaik-baik makhluk-Nya. Agama lain telah ditundukkan di bawah kekuasaan-Nya. Dia merobohkan tiang-tiang kesesatan dengan kekuatan-Nya.

Di dalam Islam, ada Al-Qur’an sebagai petunjuk dan arah kehidupan. Salah satu arahan itu sebagai pemisah antara yang hak dan yang batil.

Salah satu makhluk Allah yang mendapatkan bimbingan dan tuntunan ke jalan-Nya, sedang bersujud di sepertiga malam. Ia mengadukan segala perbuatannya di masa lalu. Meski dosanya sebelum itu telah dihapus, naluri fitrahnya sebagai ciptaan Allah tidak dapat terbuang begitu saja. Ia tidak berputus asa dalam memohon ampunan untuk kesalahan-kesalahan yang pernah ada.

Dengan segala perbuatannya dulu yang diakui salah, ia rida dengan ketetapan Allah saat ini. Kenyataan bahwa yang pernah ia miliki harus musnah dalam sekejab dan mengubah kehidupannya. Tidak masalah untuk kehilangan banyak hal bahkan semuanya, asalkan iman dan taqwanya tidak turut hilang. 

Tidak sendirian, Anev shalat tahajud bersama istrinya. Tekad beribadahnya nyaris sempurna. Di dalam ibadah itu terdapat kedamaian yang menjalar ke seluruh syaraf. 

Jika manusia telah merindukan surga, ia akan mengabaikan segala godaan hawa nafsu. Bangun di sepertiga malam, waktu yang begitu nyaman untuk terlelap. Namun, sepasang suami istri ini justru serempak melawan nikmat itu demi nikmat yang mereka tabung untuk masa depan sesungguhnya, yakni setelah kematian.

“Assalamualaikum, warahmatullah.”

Anev dan Habiba menutup shalat sunnah itu dengan bacaan doa. Setelahnya, mereka saling bertatapan seperti ada sesuatu yang ingin disampaikan oleh masing-masing.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AGZANEV (Membersamai Hijrahnya)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang