Pagi menyapa...
Hari ini berawal di rumah sakit Maganta. Bersama dengan Alma, Gauri tengah mengecek pergelangan kaki kanannya yang terkilir. Tampak dari ruang lainnya terlihat Rayan, Seira dan Orion disana."Kamu tidak pergi ke Agency hari ini?" Tanya Rayan kepada Orion.
"Setelah ini aku ke Agency Kak. Seharusnya hari ini ada meeting mengenai Skincare itu. Tapi Gauri sedang mengalami ini"
"Ya... Masih ada Kayla kan yang mewakili. Syutingnya 9 hari lagi kan? Masih ada cukup waktu sampai Gauri benar-benar sembuh dan bisa beraktivitas lagi" Tutur Rayan, Orion tampak menghela nafasnya. "Jangan mencemaskan apapun, Gauri baik-baik saja. Lihat, dia tersenyum kepadamu"
"Dia selalu tersenyum seperti itu. Aku tidak tahu, ia sedang terluka hatinya atau tidak" Ujar Orion sendu.
***********
"Untunglah Kak Gauri baik-baik saja" Lega Seira sesaat beberapa jam kemudian, ia sudah nampak duduk di taman rumah sakit bersama Rayan. Rayan yang mendengarnya, hanya tampak menampilkan sorot mata teduhnya.
"Ibu Alma, masih bersama Gauri?"
"Iya... Ibu masih disana. Mungkin sore pulang. Tadi Ibu sudah mengobrol dengan Kak Orion, ku dengar selama Kak Gauri dirawat disini, Kak Orion yang akan berjaga malam. Aku rasa Kak Orion, benar-benar merasa bersalah"
"Baguslah... Setidaknya, ada kesempatan Gauri diperhatikan oleh Orion bukan?"
"Ya kamu benar. Mmm... O'Iya, ngomong-ngomong apa kamu pernah ke perpustakaan kota?"
"Iya, aku sering kesana. Kenapa?"
"Ada buku yang sedang aku cari tentang anak. Sepertinya aku harus kesana. Bagaimana cara masuk kesana?"
"Kamu harus mendaftar online dulu menjadi anggota. Setelahnya, kamu tinggal mengatur jadwal kunjungmu untuk mendapatkan kode QR nya. Tinggal kamu scan disana nanti. Kapan, kapan kamu akan kesana?"
"Mungkin besok siang, aku izin sebentar dari rumah sakit"
"Mmm... Kalau begitu, biar aku temani"
"Oke... Tapi jangan meminta imbalan apapun" Ujar Seira memperingatkan.
"Memangnya aku pernah meminta apa kepadamu?" Tanya Rayan, membuat Seira mengingat-ingat hal apa yang pernah Rayan minta kepadanya.
"Ya... Kamu betul, tidak ada. Ya sudah, temani aku besok. Terima kasih!" Tutur Seira dingin.
"Berterima kasih lah dengan benar. Apa tidak bisa?"
"Hems... Iya-Iya, terima kasih Rayan. Tidak... Tapi Kak, terima kasih Kak Rayan" Ujar Seira mengulang, seraya ia bawa senyum cantiknya. Cantik sekali, membuat Rayan sejenak terpaku lalu lantas mencubit pipi Seira, Seira pun jengkel karenanya.
**********
Waktu sudah menunjukkan pukul 12 siang. Jam istirahat, kali ini Aarav lah yang menghampiri Aya di taman tak jauh dari Dandelion's Music.
"Sore ini aku akan menjenguk Gauri. Apa kamu mau ikut?" Tanya Aya kepada Aarav.
"Sore? Hhhmmm... Aku rasa, aku bisa"
"Jangan ikut kalau ragu begitu"
"Nga Ya, aku cuma ragu karena hari ini sebenarnya aku harus lembur di Perla. Hems... Ada beberapa pekerjaan yang harus aku selesaikan"
"Lembur, sampai jam berapa?"
"Kemungkinan aku baru bisa pulang jam 11 malam dari Perla"
"Mau aku temani lembur?"
KAMU SEDANG MEMBACA
UNREQUITED LOVE
RomanceAndai engkau tak berani melangkah, andai engkau menyerah tanpa mencoba untuk berjuang, mungkin kau tak akan tahu takdir indah yang sudah menunggu didepan sana. Terkadang kemungkinan-kemungkinan yang diciptakan pikiran, membuat hati yang berani lanta...