Lucas Rein Christopher, putra kedua keluarga Christopher. Remaja yang dipanggil Rei itu baru saja memasuki area rumah sakit dimana mommy nya dirawat. Sudah terhitung satu bulan mommy nya itu dirawat setelah mendapat luka tembakan di betis nya. Dia beruntung, karena peluru itu tidak mengenai jantung mommy nya, dan itu berkat seorang remaja kecil yang dengan berani mencoba mengambil pistol itu dari pelaku.
Hanya saja saat keluarganya ingin berterimakasih, jejak remaja itu sepenuhnya hilang. Yang mereka tahu hanya satu, remaja itu bersekolah di sekolah milik Christopher. Tapi setelah kejadian itu, remaja yang menolong mommy nya tidak pernah lagi masuk sekolah, alamat serta data identitasnya juga semua palsu, kecuali namanya. Dan itu membuat mereka sedikit khawatir, takut anak itu disekap oleh musuh keluarganya karena telah menggagalkan aksi pembunuhan.
Rei menyusuri lorong lantai satu, langkahnya sempat terhenti saat sudut matanya menangkap sosok yang terlihat familiar. Sosor remaja kecil yang saat ini tengah terkekeh pelan sembari menggambar sesuatu di lantai.
Senyum Rei terbit, dia baru tahu orang yang sedang dia cari ternyata berada di tempat yang sama dengan mommy nya. Namun senyum itu luntur saat dia menyadari jika tangan mungil itu terbalut kain kasa cukup tebal, begitu juga dengan kakinya.
Dia hendak mendekat namun urung saat seseorang berpakaian dokter menggendong remaja itu. Rei menghentikan salah seorang perawat yang kebetulan lewat, perawat yang menyadari jika yang menghentikannya adalah orang penting pun membungkuk hormat.
"Ada yang bisa saya bantu, tuan? "
"Anak itu, kenapa? " ucapnya seraya menunjuk pada remaja itu.
"Oh, apa yang anda maksud tuan muda Kylie? Saya dengar kalau tuan muda mengalami patah tulang dan reaksi alergi, karena itu tuan muda di larikan ke rumah sakit. "
"Berapa lama? Kenapa baru kali ini aku melihatnya? "
"Tuan muda sudah di sini hampir dua minggu, tuan. Tuan muda sempat koma sepuluh hari, dan baru kemarin tuan muda sadarkan diri. "
Rei mengangguk paham, dia tidak mengalihkan pandangannya sedikitpun dari Kylie yang tengah menampilkan ekspresi terkejut di gendongan seseorang.
.....
Helaan nafas keluar begitu saja dari mulut Aska. Adiknya saat ini masih asik dengan dunianya sendiri dan abai dengan sekitarnya. Aska mendekat, mengangkat tubuh Kylie tanpa aba aba, membuat anak itu terkejut dan langsung menatapnya.
"Kyaa- k-kakak?
"Jangan lakukan hal yang merepotkan ku. Kau alergi debu, harusnya kau tahu itu. "
Kylie menunduk, menatap tangan kiri nya yang sudah memerah dan ruam. Rasanya gatal, tapi dia bahkan tidak bisa menggaruk nya. Aska lagi lagi menghela nafas lelah, dia menghampiri meja resepsionis lalu mengambil beberapa lembar tisu basah. Tangannya dengan telaten membersihkan tangan kecil Kylie. Sementara Kylie, anak itu hanya diam memperhatikan wajah serius Aska. Senyum kecil terbit di bibirnya, meski terkadang Aska cuek, tapi dia yang bahkan tak pernah menatapnya lama, ataupun berbicara panjang lebar dengannya kini terlihat mengkhawatirkan dirinya. Itu saja sudah membuat Kylie senang. Dia yakin, suatu hari nanti Aska akan melihatnya secara penuh, perhatian,menyayanginya, dan bersikap hangat padanya. Meski kemungkinan itu hanya 10 persen, tapi nanti pasti akan terwujud bukan?
Aska hanya diam, dia menyadari tatapan lembut dan senyuman tipis di wajah Kylie. Ingin rasanya dia mencubit pipi yang sedikit berisi itu, tapi Aska harus menahannya. Dia hanya bisa menggigit pipi bagian dalamnya saja, dia tahu sekarang bukanlah waktu yang tepat untuk hal itu.
"Kembali ke ruanganmu Kai, sebentar lagi dokter Danish akan melakukan pengecekan. "
Kylie tak bisa menyembunyikan raut terkejutnya. Sudah sangat lama dari terakhir kali keluarganya memanggil dia Kai, atau mungkin tidak pernah? Ah, Kylie ingat, dulu keluarganya memanggil dia Zoe sebagai nama kesayangan. Namun sekarang tidak lagi. Keluarganya bahkan tak pernah sudi memanggil namanya sebutan 'anak sialan atau 'tak tahu diuntung' yang sekarang lebih sering mereka gunakan. Kenapa sekarang kakaknya yang acuh tak acuh memanggilnya Kai?
KAMU SEDANG MEMBACA
Skizo Boy |Complete
Teen FictionKylie Zoe dulunya anak yang manja dan hidup dalam penuh kasih sayang. Namun nasibnya berubah 180° saat kakak sulungnya mengadopsi seorang anak yang usianya dua tahun lebih tua dari Kylie. Kekerasan yang dia dapatkan sejak berumur 7 tahun perlahan m...