13

8.5K 677 15
                                    

"Kak Al, main yuk sama Kai. "

Kepala Kylie menyembul dibalik pintu kamarnya, tempat dimana dia biasanya bermain bersama Alvaro. Kylie mendekat, dan duduk di sebelah Alvaro.

Jujur saja Kylie merasa kesal. Sejak dia tinggal di sini, Alvaro sangat jarang mau bermain dengannya. Bahkan tak jarang Alvaro sama sekali tidak datang meski dia memanggilnya.

"Kak Al, kenapa? "

"Kau senang tinggal di sini? "

"..... Tidak juga. Kai merasa kalau Kai tidak pantas berasa di sini. Kai hanya orang asing yang kebetulan meminta bantuan."

Kylie tidak bohong, dia sangat menginginkan Aska. Tapi keadaan sekarang tidak memungkinkan untuk itu.

"Begitu? Kalo gitu lo harus giat berlatih. Lo ga boleh kalah sama rasa sakit. Lo paham kan? "

Kylie mengangguk paham. Dia akhirnya hanya diam menyaksikan Alvaro yang melompat dan menghilang di balkon kamarnya. "Ah, Kai sendirian lagi? "

"Tuan muda, waktunya anda berlatih. "

...

Skip.... 1 years later

Aska diam menatap malas seseorang di depannya. Jika saja dia tidak diancam, dia tidak akan mau menemani Kevino di pusat perbelanjaan.

"Paman, cobalah ini. Nino perhatikan dari tadi paman belum menyentuh makanan paman. "

Aska hanya melirik sekilas pada Kevino dan kembali memperhatikan ke luar kafe. Sekilas, matanya menangkap sosok yang sangat dia rindukan. Aska bangkit dari duduknya, berlari keluar mencari sosok adiknya.

...

Kylie berlari di pusat perbelanjaan menghindari kejaran Dipta dan Cale. Ya, Kylie kabur saat mereka bertugas menjalankan misi sederhana di sekitar mall.

Bukan tanpa alasan, Kylie ingin sekali melihat keadaan Aska hanya itu saja. Memang Kylie tidak bisa keluar dari mansion Philip sejak setahun yang lalu dan kegiatannya hanya diisi oleh latihan fisik dan belajar bisnis. Jujur saja itu saaaangat membosankan.

Berlari mencari pintu keluar, melompati pagar pembatas agar bisa cepat menuju pintu keluar. "TUAN MUDA BERHENTI!! "

Kylie abai, dia tetap berlari menjauhi kejaran keduanya hingga tanpa sengaja dia menabrak seseorang. Yang ditabrak tidak bergeming, malah dirinya yang jatuh terduduk.

"Acth shhh sakit... " Kylie berdecak dalam hati, dia kesal karena latihan fisiknya seolah tidak berpengaruh apapun, lihat saja, orang yang dia tabrak tidak bergeming seincipun padahal dia yakin jika dirinya menabrak lumayan keras.

"Kai? "

Kylie mendongak, tatapan terkejut tercetak jelas di wajahnya. Itu Aska yang juga sama terkejutnya. Aska hendak mengangkat Kylie, namun suara dia orang membuat perhatian keduanya teralihkan. Seseorang berpakaian hitam mendekat dan langsung menarik tas berisi barang barang Kylie.

"Tuan muda, anda ingin saya hukum? " Dipta melepaskan tas Kylie, bersedekap dada sambil memandang tajam anak kucingnya.

"Sebaiknya kita segera kembali tuan muda, tidak ada acara kabur kaburan lagi. Mari tuan muda. "

Kylie sempat ingin kembali kabur, namun dia kalah cepat dengan Dipta yang dengan mudah menggendongnya. "Huwaaa lepas paman! Kai bisa jalan sendiri. "Ucapnya terus memberontak meminta diturunkan.

Dipta sama sekali tidak mendengarkan, dia mengambil botol dot dari tas dan menyumpalkannya di mulut Kylie. "Diamlah tuan muda, sudah waktunya tidur siang. "
Pipi Kylie mengembung lucu, hanya sesaat karena setelahnya dengan rakus menghisap nipel silikon itu.

Skizo Boy |CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang