4

10.8K 886 12
                                    

Sesuai janji, El double up!
Meski El lagi bad mood sih, tapi gapapa.
Jadi jangan lupa vote sama komen nya.
Enjoy

(*´▽`)ノノ




























Senyum lebar tercetak jelas di wajah Kylie. Anak itu menatap berbinar pada gedung sekolah yang sudah hampir tiga bulan tidak dia kunjungi.

Ya, dua bulan sudah berlalu sejak dirinya terbangun dari komanya. Lengannya yang remuk juga perlahan sembuh, meski tak bisa dipungkiri tangannya masih sangat linu jika tertiup angin atau tersenggol sesuatu. Mungkin nanti akan cukup sulit untuk sekedar mencatat materi, tapi dia tetap memaksa masuk
Selain karena takut beasiswanya dicabut, dia juga ingin melihat teman sekelasnya yang selalu ceria dan memperlakukannya bak anak emas meski mereka berada di kelas buangan. Kelas yang dikhususkan untuk anak bermasalah yang tak bisa menaati peraturan sekolah.

Kylie memilih berada di kelas itu daripada di kelas unggulan karena di kelas unggulan ada Kevino dan juga kelas buangan berada jauh di ujung, tepatnya di dekat kawasan anak SMP. Jadi Kylie bisa mengakali, dengan memakai seragam yang celananya pendek akan sedikit menyamarkan jika dia anak SMA. Ingat jika Kylie tidak mau keluarganya tahu jika dia sudah SMA, dan karena keluarganya nampak acuh, itu menjadi poin plus kan?

Ah, lupa bilang. SevenStar's Hight school merupakan sekolah swasta yang dimana SD, SMP, dan SMA berada di satu lingkup yang sama. Sistem pendidikannya juga sangat baik, dengan banyak fasilitas memakai. Tak heran jika sekolah ini sangat besar dan Menjadi sekolah favorit para lapangan elit.

Kylie menyusuri lorong kelas yang nampak masih sepi, karena memang ini masih pukul enam pagi, yang mana jam belajar mengajar dimulai pukul tujuh lebih tiga puluh menit.

Sesampainya di kelas, Kylie langsung menaruh tas di kursinya dan duduk tenang sambil menikmati bekal yang dibawakan oleh suster untuknya. Kenapa suster? Karena sebenarnya Kylie masih tidak diperbolehkan pulang, apalagi oleh Aska. Bisa dibilang Kylie adalah pasien yang kabur karena takut jika beasiswanya dicabut.

"Berisik Yoona! Lo tuh gak lebih dari seseorang amoeba tau? "

"Lah kok gue? Kan lo yang mulai Catherine, dasar kucing garong! "

Kylie melirik pada pintu yang sedikit terbuka saat suara dua teman sekelasnya terdengar jelas di telinganya. Benar saja, itu dua sohib yang tidak pernah sekalipun akur. Yoona Faith, gadis tomboy yang sering bermasalah dengan murid lain. Ciri ciri yang khas dari Yoona adalah suaranya yang lantang dan kebiasaanya menyepol rambut panjangnya. Lalu Catherine Olivia, gadis sensian yang mudah tersulut emosi. Tidak ada kata anggun dari keduanya, yang ada hanya cewek barbar pembuat onar. Koneksi orang tua yang cukup berpengaruh membuat keduanya bisa tetap bertahan di sekolah meski harus berada di kelas buangan.

Dua sohib itu masih saja bertengkar sampai mereka masuk ke dalam kelas. Suara gesekan kursi kayu dengan lantai langsung mengalihkan perhatian keduanya.

"Kak Nana, kak Caty, pagi. " sapa Kylie sambil tersenyum manis.

Kedua gadis itu loading selama beberapa menit. Mereka mengucek mata, berkedip beberapa kalo, bahkan menampar pipi mereka sendiri sampai tercetak jelas bekas memerah disana. Dan setelah drama itu, keduanya tersenyum lebar dan langsung menghampiri Kylie.

"KYAAA, LILI, KESAYANGAN KAK NANA"

"Kemana aja emesh, kakak kangen loh sama Lili. "

Yoona melepaskan pelukannya, dia masih tak mengalihkan pandangannya sedikitpun dari Kylie. Kylie tersenyum kikuk, dia lalu mengangkat tangan kanannya yang masih terbalut perban dan papan penyangga.

Skizo Boy |CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang