Pukul 8.00 pagi, aku sedang berada tepat di depan cermin lebar yang terpasang di meja rias kamarku, mempersiapkan semua untuk menyambut masa depan, serta memandangi betapa cantiknya ciptaan Tuhan yang satu ini. Ku kenakan jas Almamater yang dipasangkan dengan celana hitam panjang dan sepatu fantofel hitam pekat.
Make up yang ringan dan natural terpasang di wajahku, serta modelan rambut yang memanjang sebahu dan poni yang menutupi hampi sedahi. Karena aku tahu saat perjalanan akan lepek kerena panas dan angin, itulah sebabnya aku memilih modelan rambut yang ringan namun terkesan menawan.
Di ruang tamu aku menemui mama yang sudah berdiri di depan pintu, aku memeluknya sambil juga meresapi doa yang beliau ucapkan. Segera aku ambil helm yang terletak di sebuah rak, dan aku menunggu jemputanku sambil duduk di kursi teras rumah. Tak lama sebuah mobil sedan hitam datang dan berhenti tepat di depan rumahku.
Dibukanya kaca jendela mobil, terlihat Kak Ezra yang menyapa dari dalam. "Buruan naik, ntar telat" sapanya, kuberikan helm yang sebelumnya ku genggam kepada mama "Lah naik mobil? Tau gitu make up nya agak menor, hahahaha" ujarku bercanda "Cewe cantik itu sejatinya natural apa adanya" balasnya, yang membuatku senyum di bibirku dan menambahkan rona merah di pipi ku.
Diapun mengajakku masuk, lalu mobil pun jalan. Sembari berjalan aku terus memandangi mama dari jendela, mobil terus melaju meninggalkan mama yang berdiri sendirian di depan gerbang, sambil berharap anaknya bisa lebih dari yang beliau bayangkan.
"Nih materi buat interview nanti" ujar Kak Ezra sembari menyodorkan sebuah buku tulis
"Wah baik banget makasih banyak ganteng" jawabku yang seketika membuatnya salah tingkah
"Apaan sih ga lucu tau gak" sahutnya
"Kak kerjaannya di Hotel itu apa aja sih, kasih pandangan dong" tanyaku
"Ya apa dulu, di Hotel kan departemen nya banyak, kamu masuk yang mana dulu" sambung
"Kaya aku dulu tuh masuknya FO atau Front Office" jelasnya
"FO kerjaanya ngapain aja kak" tanya
"Ya sama kaya yang diajarin di sekolah, ngurusin Check In Check Out, Bell Boy, Handle Guest, banyak dah pokoknya" jelas Kak Ezra padaku
"Owhh gitu yah" sahutku singkat
"Kamu ada rencana masuk departemen mana?" tanya dia padaku
"Rencananya sih mau masuk ke FB, mengingat nilaiku di FB lumayan" jawabku
"Terserah kamu sih, semuanya bagus kok" balas Ezra
Selama perjalanan tak henti hentinya aku mempelajari semua materi yang Kak Ezra berikan tak lupa doa kepada Yang Maha Kuasa terus aku panjatkan. Seringkali juga kita bercanda untuk menghilangkan rasa tegang yang memenuhi sekujur tubuh, tak lupa beberapa wejangan dan tips bekerja di hotel.
Mobil terus melaju, sampai pada akhirnya kami sampai tepat di depan Hotel impianku sejak masih SMP. Aku keluar mobil dan menyampaikan salam dan minta bantuan doa darinya agar semuanya bisa sesuai harapan.
"Bisa yah, orang HRD nya ga jahat kok, gak kaya Bu Havi matematika" ujarnya melawak
"Hahaha iya kak, thanks" balasku
Dia hendak menutup jendela tempatku duduk, namun spontan aku mencegatnya
"Kak kak kak.. tunggu" cegatku
"Gimana kalo aku ga keterima" ujarku dengan wajah yang lesu
"Dengerin, Tuhan kita sama kan? Dan ajaran kita juga sama kan" tanya nya
"Iya kak.. sama" balasku
"Kamu percaya gak kalo Dia bakal sertain kamu. Dan juga kamu pernah ngomong, kalo aja burung di udara Tuhan pelihara, apalagi Rachel atau aku. Percaya sama Dia, serahkan semua pergumulanmu padaNya, bimbang itu menenggelamkan semuanya Chel!" ujar panjang Kak Ezra
KAMU SEDANG MEMBACA
EZRA ARKASA (A Main Target For Be Mine) ✓
RomanceDear Ezra Arkasa Andai saat itu kami berdua saling menyatakan cinta, mungkin aku tidak menangis menyesal, tidak ada tangis rindu, ataupun tangis yang lain. Namun syukurnya kesedihan itu segera menghilang meskipun lama, saat setalah Tuhan memberikan...