Chapter 9 (Mood)

3 4 0
                                    

“Tara udah sampe, maaf yah hari pertama masuk naik motor” ujar Kak Ezra

“Hehe gapapa kok, btw bagus ga style ku?” tanyaku padanya

“Cocok kok, senada sama kaos training mu” Jawabnya

“Aaaahh makasih” ucapku terimakasih

“Epronnya dipakai, entar kelupaan lagi” ujarnya lagi

“Iya iya” jawabku sambil berjaln masuk hotel

Goodluck dedek Barista” teriaknya dari kejauhan

Lalu kubalas dengan menoleh lalu tersenum padanya

Kulihat dia melaju semakin jauh dari pandanganku, aku pun melanjutkan langkah ku untuk masuk ke Hotel. Lalu aku menghampiri satpam yang bertugas saat itu, “Pak dimana pintu khusus pegawai?” Tanyaku pada satpam, dia mengarahkanku ke arah ujung parkiran basement.

Pintu itu terhalang mobil dan motor yang sedang parkir, perlahan aku berjalan sembil berdesak desakan dengan motor yang ada. Pintu kubuka dan terdapat banyak sekali alat alat yang entah itu apa gunanya, di samping tangga terdapat sebuah lift yang akan kugunakan untuk naik ke lantai berikutnya.

Perjanjian awal bersama Pak FBM adalah kumpul di FB Office untuk sedikit pengarahan. Dikatakan juga sebelumnya juga Office terdapat di lantai “LG” segeralah aku menekan tombol yang bertuliskan huruf “LG” disitu. Butuh waktu beberapa detik untuk sampai ke lantai tersebut, katanya juga setelah keluar lift belok kiri, lurus sedikit lalu belok kanan.

Akupun sampai, ku ketuk pintu Office dan terdengar suara perintah untuk masuk. Saat membuka pintu sudah ada ketiga temanku yang semuanya ambil divisi Resto. Sang FBM memberi sedikit pengarahan dalam bekerja, seperti menjelaskan SOP dan jam pulang, lalu setelah itu kami diantar untuk langsung melakukan kegiatan.

Dengan lift yang sama aku turun ke lantai “L”, pintu pembatas antara back office dan resto pun dibuka dan kami masuk ke area kerja, Pak FBM memanggil Supervisornya untuk mengarahkan lebih lanjut kami berempat, sementara dia kembali ke Officenya.

“Baik selamat pagi semua, perkenalkan nama saya Galih, saya menjabat sebagai Supervisor FBS disini” jelas Pak SPV, sambung

“Selamat bergabung adik adik training baru, emm sebelum itu bisa dikenalkan nama masing masing” ujar Pak SPV

Kami berempat pun memperkenalkan nama masing masing

“Baik terimakasih. Emm yang disini masuk Resto siapa aja” tanya SPV

Dan diajawab oleh ketiga temanku yang masuk Resto

“Oke, jadi yang di Cafe cuma kamu ya, Ra-che-lia” ujar SPV mengeja namaku

“Iya Pak cuma saya” lanjutku

“Baiklah, nanti yang di Resto ikut saya sama yang lainnya, terus kamu yang di Cafe nanti ikut sama Mas Avrin, dia adalah Captain Barista di Cafe kami” ujar pak SPV

First time mengira Cafe di Hotel itu kecil, sama seperti Cafeshop-Cafeshop pada umumnya. Namun setelah melihatnya langsung, luasnya hampir setara dengan Restonya , dan sepertinya akan menjadi Cafeshop terluas yang pernah aku kunjungin.

Pak Galih pun memanggil Captain Barista disana yang bernama Mas Avrin, jujur aku kira awalnya cuma mas mas biasa. Namun ternyata, MIRIP ARTIS KOREA WOY GANTENG BANGET ANJIR. Maaf sedikit terbawa suasana. Dia melihat ke arahku terus menerus saat diajak ngobrol oleh Supervisor, yang membuatku terus sedikit malu dan menundukan kepala.

“Oke gitu ya Vrin. Vrin? Avrin? woy lu lagi mikirin apa sih?” tegur sang SPV

“Ohh iya Mas ngerti ngerti” jawab Mas Avrin

EZRA ARKASA (A Main Target For Be Mine) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang