Spill dong kalian ketemu cerita ini darimana?
Baca cerita ini jam berapa?
Kalian pilih tinggal di Kutub Utara atau Kutub Selatan?
Jangan lupa vote sebelum membaca untuk apresiasi buat penulisnya ya.
Happy Reading, All!
***
"Udah, sekarang lo mending fokus makan. Bentar lagi bel masuk bunyi. Gue pergi dulu!" bisik Selatan dengan cepat ketika melihat Utara yang hendak meledakkan berbagai protes kepadanya. Dengan senyum menggoda, Selatan kembali mengelus puncak kepala Utara sebelum benar-benar pergi dari kelas mereka.
Utara hanya dapat memandang kepergian Selatan dengan kesal. Entah mengapa ia hanya bisa terdiam sembari memandangi punggung pria yang sangat berhasil membuat seisi kelas salah paham itu sampai benar-benar menghilang dari balik pintu kelas.
Pada akhirnya, Utara pun mulai memakan pesanannya dengan perasaan malu dan kesal yang mendominasi. Ia bahkan terus berusaha mengabaikan pekikan tertahan dan pertanyaan dari beberapa siswi di kelasnya yang senantiasa mencoba menggali jawaban darinya.
"Utara sama Selatan pacaran ya?"
Utara tersedak. Ketika seseorang mengulurkan air padanya, gadis itu langsung mengambilnya tanpa sungkan. Ia bahkan meminum sebotol air itu hingga tandas dalam waktu yang singkat.
Setelah merasa lega, barulah Utara menatap tegas ke arah seorang gadis yang memberikannya pertanyaan paling blak-blakan tersebut.
Di saat yang lain bertanya secara tersirat, mungkin Utara masih bisa menghadapinya dengan mengalihkan kepada hal lain. Tapi jika pertanyaannya sejelas itu, bagaimana caranya Utara mengelak tanpa mendapatkan penyangkalan?
Utara berani bertaruh, tidak akan ada yang mempercayai klarifikasinya ketika semua orang yang ada di sana telah melihat pertunjukan sial yang Selatan lakukan.
"Gue ga pacaran sama Selatan." Utara tetap berupaya memberi penegasan walau ia tahu hal tersebut percuma.
"Ih bohong. Lo pasti udah lama kan pacaran sama Selatan? Kenapa kalian backstreet?"
"Please. Gue udah bilang gue ga pacar-"
"Selamat siang semuanya. Ayo kembali ke tempat duduknya masing-masing. Pembelajaran akan segera kita mulai."
Desahan kecewa terdengar serentak dari hampir semua siswi di kelas tersebut. Sementara Utara, gadis itu tidak tahu harus bersyukur dan merasa lega atau justru sebaliknya.
Melihat makanannya masih tersisa setengah membuat Utara langsung tergerak meminta izin kepada gurunya untuk keluar dan meletakkannya di wastafel yang berada tidak jauh dari kelasnya.
Saat memasuki kelasnya kembali, Utara sedikit risih dengan pandangan dari teman-temannya. Berusaha mengabaikan mereka, Utara pun menuju bangkunya dengan berpura-pura tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selatan
Teen FictionKing of love, king of racing, king of parties, good at sports especially basketball, and last but not least, he is a ... casanova. Tidak ada yang tidak mengenal Selatan Laksamana Muda Hartigan. Seorang remaja lelaki yang berhasil mendapatkan semua g...