17. Her Friend

37 7 7
                                    

Hari ini, Utara bisa merasa sedikit lebih lega

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini, Utara bisa merasa sedikit lebih lega. Akhir-akhir ini, segala hal tentang Selatan selalu sukses mengganggu pikirannya. Ada perasaan aneh yang mengganjal setiap Utara mengingat lelaki itu. Akan tetapi, ia sendiri tidak bisa mendeskripsikan bagaimana perasannya.

Belum lagi setiap berada di dekat Selatan, Utara mulai merasa gugup. Untung saja sekarang ia bisa terhindar dari perasaan itu karena Selatan kembali absen sekolah Ya, walau hanya dua hari tidak akan bertemu Selatan karena lelaki itu sedang mengikuti pertandingan basket, setidaknya Utara lega. Gadis itu butuh waktu sejenak guna memikirkan apa yang ia rasakan saat ini.

Tidak mau membiarkan Selatan terus terbang kesana-kemari di dalam benaknya, Utara lantas menggelengkan kepalanya kuat-kuat. Bahkan Kinan yang berjalan di sebelah gadis itu langsung menautkan alisnya lantaran heran.

"Kenapa, Ra? Ada yang sakit?"

Utara terlihat kaget. Saking larutnya dalam lamunan, ia sampai lupa sedang berjalan bersama Kinan. "Um, nggak ada kok. Oh ya, Ki, belok bentar ke kantin dulu yuk? Air gue habis, keburu kering kerongkongan gue kalau beli di taman nanti."

"Oh, boleh juga. Ayo!"

Utara menghela napas lega. Sebenarnya gadis itu sengaja mengajak Kinan mendadak ke kantin dan berbicara panjang lebar. Jujur saja, Utara sempat melihat raut menggoda dari mata sahabatnya itu. Sebelum Kinan berbicara yang tidak-tidak, apalagi jika menyangkut Selatan, tentu saja Utara memilih langsung membungkam mulut gadis itu lebih dulu.

Alhasil, Utara dan Kinan kini sudah melipir ke kantin guna membeli dua buah air mineral kemasan. Sejak istirahat pertama, Kinan dan Utara memang sudah berencana akan jalan berdua setelah pulang.

Rencananya, kedua gadis itu akan pergi bermain di sebuah taman hari ini. Memang semenjak bersama Selatan, susah bagi Utara untuk bersosialisasi dengan Kinan ataupun yang lain. Selatan memang tidak membatasi pergaulannya secara terang-terangan. Tapi dengan pria itu selalu mendominasi waktu Utara sudah membuktikan jika ia hanya ingin seluruh perhatian Utara hanya tertuju padanya.

Dengan Kinan yang menyetir mobil, Utara pun pergi bersama gadis itu menuju tempat yang sudah mereka bicarakan. Sebuah taman bermain yang selalu termasuk ke dalam list tempat yang biasanya mereka kunjungi.

Setelah sampai, kedua gadis itu terlebih dulu membeli beberapa jajanan yang dijual di pinggir taman sebelum mencari tempat duduk.

"Ra, lo bahagia nggak sama Selatan?" tanya Kinan yang sudah memposisikan diri di sebuah ayunan.

Utara tentu saja kebingungan dengan pertanyaan mendadak dari sahabatnya tersebut. "Memangnya kenapa?"

"Nggak ada sih, cuman nanya aja. Jadi gimana? Bahagia atau nggak?"

"Kalau dibilang bahagia sih, ya biasa aja."

"Jadi lo masih terpaksa ya nerima Selatan? Lo sedih?" Kinan sudah memasang wajah garang, seakan siap melabrak Selatan di detik itu juga.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 4 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SelatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang