Setelah Blaire, Ibu Selatan mengetahui permasalahan Utara. Wanita paruh baya itu langsung turun tangan. Membuat pihak sekolah tidak bisa berkutik sedikit pun. Bahkan seluruh bukti langsung muncul dan bertebaran begitu saja dengan sekali perintahnya.
Kiara dan Granita yang ketahuan menjebak Utara mendapatkan poin besar dan hukuman skorsing selama seminggu. Bahkan keduanya harus berpatisipasi dalam kegiatan adiwiyata dan merawat kebun sekolah sampai ujian kelulusan sebagai tambahan hukuman.
Kini, Utara sudah kembali bersekolah dengan normal. Ia sendiri tidak dapat memungkiri jika kehadiran Selatan di dalam hidupnya akan membawa dampak yang begitu besar. Terutama setelah pertemuannya dengan Blaire.
Apalagi berkat kejadian kemarin, Utara jadi dapat memilah siapa saja orang-orang yang tulus atau hanya memanfaatkannya.
Ketika bel istirahat berbunyi, semua siswa langsung berhambur keluar kelas dengan teriakan riang. Kecuali Utara yang sedang melamun. Serta Selatan yang setia memperhatikan gadis itu dari bangku sebelahnya yang merupakan hasil jarahannya terhadap Kinan.
Kinan sendiri sudah keluar bersama Laut duluan. Mereka seakan memberikan ruang untuk kedua pasangan baru tersebut saling berbicara.
"Ra,"
"Utara,"
"Utara calon istri,"
Utara sempat terkejut sebelum kembali menetralkan ekspresinya. Tapi rasa terkejut itu kini justru berganti gugup ketika Selatan mulai mengikis jarak yang ada di antara mereka.
Posisi Selatan yang terlalu dekat dengan Utara tentu saja membuat gadis itu gelisah. Dari jarak sedekat ini, Utara dapat dengan jelas menghirup aroma parfum Selatan. Menyadari pikirannya mulai kemana-mana, gadis itu lantas langsung memalingkan wajahnya malu.
"L-lo terlalu dekat!" tutur Utara yang membuat Selatan justru semakin gencar memajukan wajahnya hingga mereka kembali saling berhadapan.
Selatan menaikkan sebelah alis tebalnya ketika mendapati Utara yang terlihat tidak fokus. "Kenapa panik gini? Gue cuma mau minta dilihatin mata kiri gue,"
"B-bentar, memangnya kenapa sama mata kiri lo?" tanya Utara mencoba menetralisir rasa gugupnya. Dengan tatapan fokus, Utara pun mulai memindai netra kiri Selatan sesuai permintaan lelaki itu. Namun baru sebentar, gadis itu justru dibuat salah fokus saking dekatnya wajah Selatan.
Alis Selatan yang tebal, bulu matanya yang panjang dan lentik, serta retinanya yang ternyata berwarna cokelat tidak terlewatkan dari pandangan Utara. Gadis itu kembali terlihat menggeleng pelan saat sempat memuji ketampanan Selatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selatan
Teen FictionKing of love, king of racing, king of parties, good at sports especially basketball, and last but not least, he is a ... casanova. Tidak ada yang tidak mengenal Selatan Laksamana Muda Hartigan. Seorang remaja lelaki yang berhasil mendapatkan semua g...