===
Setelah berhari - hari para mahasiswa, terutama BEM Universitas Artemis mempersiapkan aksi unjuk rasa demi menciptakan keadilan akhirnya hari itu datang, tidak terbersit suatu masalah yang akan timbul dari aksi hari ini karena aksi yang lalu - lalu tidak menimbulkan masalah sedikitpun. Yan Gatras pernah bilang kalau setiap pergerakan mahasiswa Artemis akan selalu aman karena diawasi orang - orang berkuasa yang mendukung mahasiswa.
Begitu pula dengan aksi hari ini yang dipimpin oleh Yan Gatras sendiri, juga menjadi poros pergerakan mahasiswa di depan gedung Rektor Universitas Artemis walaupun sekedar memberi arahan kepada para mahasiswa. Yan Gatras bukan orang yang terbiasa mengikuti kegiatan organisasi inti seperti BEM, lelaki yang dipanggil kepala ceri oleh Sherine ini awalnya hanyalah seorang gitaris yang biasanya manggung di cafe dekat kampus saat ada yang mau mengundangnya.
Rupanya karena Giwang mengenal Gatras dengan baik yang akhirnya mengajak lelaki itu untuk ikut bergabung dengan BEM, begitu pula tanpa Giwang sadari jika Sadira, si gadis bunga itu juga sama - sama bergabung dengan BEM demi dirinya-- demi bersama dirinya.
Mahasiswa yang berkumpul menjadi satu di depan gedung rektor ini sudah meluap sampai ke mana - mana, Gatras terlihat sedang berbicara di hadapan mahasiswa menggunakan toa sedangkan Giwang memilih berdiri menyilangkan tangannya di depan dada bersama gerombolan lain di tengah.
Sejauh apapun Giwang menjaga jarak, si gadis bunga akan selalu bisa melihat rambut pirang yang bahkan terlihat mencolok karena tubuh pria itu juga terlampau tinggi. Sadira berjalan mendekat, melewati kerumunan di sana kemudian berdiri di samping Giwang. Lumayan lama tidak dia sadari kehadiran Sadira karena Giwang terlalu fokus dengan suara yang semakin berisik, teriakan yang menggemakan keadilan semakin menjadi, orang - orang kemudian saling mendorong tanpa alasan yang jelas.
"Sorry--" Ucap Giwang yang tak sengaja menyenggol Sadira, "--lo ngapain di sini, Sadira? Harusnya di belakang aja kan?"
Sadira menggeleng, "Jalea bilang sama gue suruh jagain lo, gimana gue mau jagain kalo lo jauh, Giwang?"
"Sadira, gue udah gede jadi nggak perlu dijagain." Giwang tersenyum tipis, "lagian juga kita udah sering aksi sebelumnya dan nggak terjadi apa - apa kan?"
"Apa?" Sadira berjinjit, mendekatkan telinganya supaya bisa mendengar ucapan Giwang. Tidak sebenarnya ingin modus saja, menggoda lelaki yang dia sukai sejak lama.
"Gue bisa jaga diri sendiri Sadira!" Ucapnya sedikit menunduk agar lawan bicaranya bisa mendengar lebih jelas.
"Jagain lo biar nggak genit sama cewe maksudnya--"
"--eleh, harusnya Giwang yang jaga diri dari lo Sadira!" Gatras menyela entah datang dari mana, mengejek Sadira.
"Gue pengecualian, Tras."
"Udah dapat izin dari Jalea!" Bela Sadira, sedikit menarik lengan Gatras yang masih sibuk mencari celah ruang untuk mereka bertiga.Suara mahasiswa bergema memanggil orang yang seharusnya bertanggung jawab, sang rektor. Karena Universitas Artemis adalah salah satu perguruan tinggi yang memiliki rekam jejak terbaik di negeri ini maka berkumpulnya media dan petugas kemananan di sekitar kampus sudah biasa terjadi. Banyak mahasiswa yang tidak setuju dengan pembangunan gedung rektor yang terpisah jauh dari gedung - gedung fakultas, dan daripada disebut gedung pendidikan ini lebih cocok sebagai tempat rekreasi.
Mereka bahkan sempat membangun kolam ikan juga menambah gedung baru di belakang gedung rektor bertingkat ini. Pantas kalau mahasiswa merasa dicurangi, uang yang mereka bayarkan untuk pendidikan kemungkinan disalahgunakan. Para petinggi Artemis memang licik, sudah menjadi rahasia bersama jika fasilitas di kampus ini sangat mendukung mahasiswanya namun bagi Giwang ada kecurangan ditempat lain yang berpusat di tempat ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
BERJIWA
Fiksi UmumTangannya sudah tidak bersih lagi karena pembalasan atas kehilangan, kemarahan, kesedihan, dan dendam tidak tuntas dibayar dengan air mata namun darah juga lengsernya para penguasa. Dimulai : Januari 2024 Diselesaikan : -