bab 4

57 35 22
                                    

PAGI PUN TIBA..

KREK!
Suara pintu dari kamar celline terbuka.
Ya, itu adalah celline yang membukanya

"ma celline berangkat dulu ya" ucap celline berpamitan dengan siska

"ya nak, itu di depan ada temen kamu udah nunggu " kabar siska

"hah, temen? " jawab celline bingung

"iya itu temenmu"

"tapi, celline ga ada janjian sama freya buat berangkat bareng"

"bukan freya sayang"

"terus siapa??  Oh, atau jangan jangan raksa? " ucap celline menduga

"mm bukan juga" jawab siska sambil menggelengkan kepalanya

"terus siapa" celline terus bertanya tanya kepada siska

"ihs udahh sana kamu keluar aja mama juga ngga tau namanya kayanya dia baru kali ini deh main ke rumah kita" jelas siska

Celline pun keluar dan ternyata langit sudah menunggu nya di teras rumah

"langit!? " ucap celline heran

Sontak langit menoleh ke arah celline

"eh kamu udah keluar ayo berangkat" ajaknya

"lo ngapain sih kesini"

"jemput kamuu lah sayang" ucapnya dengan menunjukan senyumnya

"gue bisa sendiri" jawab celline singkat

"ya emang ga boleh?,kan lo sekarang udah jadi pacar gue lo lupa? " ucapnya sambil menunjukan muka tengilnya

"ish yaudah ayo" celline berucap dengan terpaksa

                                *   *    *    *

SESAMPAINYA DI SEKOLAH...

Raksa yang sudah sampai ke sekolah duluan melihat celline berboncengan dengan langit

"mereka pacaran? " batin raksa

"ah kok gue malah ngurusin mereka sih?" sesalnya

"eh tapi kok gue cemburu sih?, padahal kan gue benci sama dia"

DI PALKIRAN MOTOR.

"udah udah gue berhenti di sini aja" suruh celline

"ga pokoknya lo gue anter sampe di depan kelas lo" jawabnya

"apaan sih lo, gausah" celline mengelak

"udah nurut aja, ayo" langit menarik tangan celline

"ish apaansih ngeselin"

                               *   *   *   *

KRING!
       KRING!
              KRING!

bell istirahat berbunyi
Celline dan teman temanya pergi ke kantin.
Saat di lorong sekolah celline bertemu dengan raksa

"celline" sapa raksa

"eh raksa" sahutnya

"lo mau ke kantin juga? " tanya raksa pada celline

"iya" jawabnya

"yaudah ayo bareng aja sama gue, kebetulan gue juga mau ke kantin" tawar raksa

"yaudah ayo"

belum lama mereka berjalan tapi tiba tiba

BRUAKK!!!!
Langit memukul raksa dari belakang

"ukhh! " teriak raksa kesakitan

"raksa"  celline membantu membangun kan raksa

Tapi tiba tiba langit menarik celline

"WOI MURAHAN LO NGAPAIN JALAN SAMA RAKSA" bentak langit dengan ekspresi wajah marah

"lo tu kenapa sih langit, lagian aku ga cuman jalan ber dua di sini juga banyak temen aku ada freya, flora, sama mita"

"terserah lo, lo mau bilang jalan ber dua jalan ber enam gue ga peduli, kalo udah murahan ya murahan aja"

Mendengar itu celline mengeluarkan air mata

Raksa yang melihatnya pun berdiri

" pengecut!!,jangan lukai dia" teriak raksa

"lo ga ada hak tentang celline ya raksa,yang berhak itu gue, karna gue pacar nya celline,paham lo sekarang? " jelas langit

"kita pacaran itu terpaksa ya langit! " bentak celline sambil mengusap air mata yang jatuh di pipinya

Raksa dan langit memandang celline

"berani lo" bentak langit

"berani kenapa?, mulai detik ini hari ini juga kita putus"  ucap celline

"yaudah kalo itu mau lo, balikin lensa camera gue"

"bentar bentar, jadi lo pacaran itu karna lensa camera?? " tanya raksa

"ya" ucap celline lirih

"celline balikin lensa dia dan ini uang buat buat lo cari yang baru" ucap raksa sambil mengeluarkan uang dari kantongnya dan memberikanya pada celline

SEGITU DULU YA GUYS BAB EMPAT NYA
JANGAN LUPA KLIK BINTANG DI POJOKAN
PART SELANJUTNYA AKAN TAYANG SETELAH KALIAN PENCET [IKUTI]
BAB SELANJUTNYA BAKALAN SEGERA AKU UP GUYS

[TBC : JANGAN LUPA RAWR]

Thee Bastand Is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang