7. Chicken-soup

33 12 0
                                    

"Without a word, you let me know about love

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Without a word, you let me know about love. Without a word, you give me cherish."


























Indra penciumannya menangkap harum semerbak mewangi masakan dari arah dapur. Pemuda yang masih mengenakan piama itu melangkahkan kaki dengan gontai menuju tempat di mana wewangian itu berasal seraya mengucek matanya yang masih mengantuk.

Selain mengganggu tidur lelapnya, masakan yang sepertinya lezat itu telah menggugah selera makannya di pagi-pagi buta seperti ini.

Sungguh, Joshua merutuki siapapun yang memasak di jam yang masih menunjukkan pukul enam dini hari.



"Oh, ternyata itu kau, Jupiter?"


Joshua mengambil segelas air sembari menguap tak tahan menahan kantuk. Lalu duduk di bangku yang terletak di area meja makan, memandangi adik laki-lakinya yang sedang khidmat memasak seolah tak peduli akan kehadiran dirinya.

"Apa yang kamu masak?"

"Sup," jawab Jupiter singkat sambil menghirup aroma sup buatannya. Tak lupa ia juga mencicipi sedikit yang membuat senyumnya merekah saat seasoning terakhirnya dirasa sudah pas.

Joshua mengangguk-nganggukkan kepala mengerti. "Untuk siapa? Apa itu untukku? Kau tidak perlu repot-repot seperti itu, Ju," gurau si sulung Murphy dengan memamerkan deretan gigi.

Tak lama setelah itu, Jupiter mematikan kompor dan mengangkat pancinya lalu menuangkan seluruh sup ke wadah yang telah dirinya siapkan. "Terkadang terlalu percaya diri itu tidak baik," dengusnya kemudian.

"Jika bukan untukku, lalu untuk siapa kau memasak itu? Apa kamu tidak bisa tidur karena kelaparan lalu tidak sengaja membuat sup ayam yang tidak semudah merebus mi instan ini?"

Jupiter menggeleng-gelengkan kepala. "Aku akan ke apartemen pagi ini."

"Jadi, apa itu semua untuk Nona Juney!?" kaget Joshua yang membuatnya tanpa sadar berdiri dan meninggikan nada biacaranya.

Ia hanya sedikit terkejut mengingat tentang seseorang yang terakhir ia temui lebih dari seminggu lalu itu. Bukannya apa, Joshua hanya belum bisa menerima kenyataan bahwa perempuan yang dibawa adiknya tempo hari itu tengah mengandung seorang anak.

Tunggu, apa Jupiter sudah mengetahui semuanya? Atau, haruskah ia memberi tahu adiknya akan fakta ini? Ah, Joshua tidak berhak untuk melakukan itu.

"Ada apa dengan reaksimu?"

Joshua memalingkan wajah sembari berbisik, "apa sup bagus untuk kehamilan?"

Sedangkan Jupiter tanpa sengaja masih dapat mendengar samar-samar apa yang kakaknya baru saja katakan. "Hamil? Siapa yang sedang hamil?" tanyanya penasaran.



"APA KAU MENGHAMILI ANAK ORANG!?"



"Pelankan suaramu, Bodoh!" panik Joshua.



EXILE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang