Lisa mengusap kasar air mata yang membasahi pipinya berulang kali,tidak peduli pipinya memerah karena gesekan atau tidak. Gadis itu tidak ingin menunjukkan pada orang-orang kalau dia sebenarnya rapuh,Lisa bukanlah gadis kuat seperti yang orang-orang lihat selama ini bahkan pada Kakaknya sekalipun.
Drrtt! Drrtt!
"Hallo."
"Lisa,kau dimana?"
"Aku ingin sendiri."jawab Lisa setelah tau siapa yang menelponnya.
"Lisa,aku ingin bertemu."
Gadis itu menggeleng. "Aku ingin sendiri,Kak Suga."jawabnya lalu terdengar helaan nafas panjang dari seberang telpon.
"Baiklah,aku akan menemuimu besok."
Ah,pasti Joshua sudah menceritakannya pada Suga.
Lisa menghentikan langkahnya menatap sebuah club malam yang letaknya tepat di seberang jalan,gadis itu menatap club itu cukup lama kemudian mulai menyebrang dan setibanya disana ia hanya berdiri di depan menatap club itu,ingin masuk tapi dia ragu karena jujur ini kali pertamanya pergi ke club malam dan dia sendirian,tidak ada Rosie disampingnya.
"Aku ingin sekali menenangkan pikiranku,membuang semua kejadian tadi."gumamnya pelan lalu perlahan mulai melangkah mendekati club tersebut,baru saja ia hendak masuk tangannya sudah lebih dulu di tarik oleh seseorang sedikit menjauh dari club.
Lisa langsung menepis tangan itu. "Siapa yang--" bibir gadis itu menutup seketika setelah tau siapa orang yang baru saja menarik tangannya. "Pa-Pak Vee."timpalnya.
Pria itu kelihatan marah.
"Kau mau masuk kesana?"tanya Vee seraya menunjuk kearah club.
Gadis itu terdiam,ia merasa ketakutan melihat kilat amarah dari mata Vee. "Aku-aku hanya penasaran saja,aku tidak ingin masuk juga."katanya terbata-bata.
Vee melipat kedua tangannya didada. "Apa kau merasa hebat kalau sudah masuk kesana? Kau pikir karena kau sudah legal kau di perbolehkan masuk kesana? Kau bahkan tidak tau situasi seperti apa di dalam sana, bagaimana kalau ada pria hidung belang yang menjahatimu disana?"semburnya dengan suara yang sedikit meninggi.
Lisa menundukkan kepalanya mendengar amarah Vee,memilih menatap sepatunya karena takut bila harus bertatapan langsung dengan mata Dosennya ini.
"Ma-Maaf."
Pria itu menghela nafas panjang. "Aku akan mengantarmu pulang."kata Vee lalu menarik tangan Lisa agar mengikutinya dan tentu saja gadis itu tak bisa menolak,memilih menurut saja.
Lain kali Lisa tidak akan menginjakkan kaki disana lagi, dia benar-benar malu karena ketahuan akan kesana oleh Dosen baru nya ini.
Tidak ada pembicaraan sama sekali sedari tadi,Vee fokus mengendarai mobil sementara Lisa tengah memikirkan sesuatu sembari merutuki dirinya sendiri, gadis itu tidak berani bicara karena merasakan aura menakutkan Vee yang sedari tadi ia rasakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello,Mr.Lecture
Romance"Tolong tolak perjodohannya,Pak. Aku masih muda." - Lalisa Eleanor. "Maksudmu,aku sudah tua bangka begitu?" Vee Arcyan. Bagaimana jadinya Dosen-Mahasiswi dengan sifat bertolak belakang di paksa menikah? Catet,DI PAKSA.