Chapter - 04

717 169 39
                                    

Vee melangkahkan kakinya memasuki perkarangan rumah kedua orang tuanya,sudah dua minggu dia tidak pulang kerumah ini karena ada urusan pekerjaan di kantor di tambah lagi pekerjaan tambahan karena ulah kakak tercintanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vee melangkahkan kakinya memasuki perkarangan rumah kedua orang tuanya,sudah dua minggu dia tidak pulang kerumah ini karena ada urusan pekerjaan di kantor di tambah lagi pekerjaan tambahan karena ulah kakak tercintanya. Pria itu membuka pintu lalu melangkah masuk dan langsung menuju ruang tamu, biasanya Ibu nya ada disana menonton televisi.

"Kenapa kau ada disini?"tanya Vee pada pria yang tengah menonton televisi sembari menikmati cemilan.

Pria itu menoleh dan tersenyum. "Kau sudah pulang? Tumben sekali kau pulang kerumah,biasanya kau langsung pulang ke apartemenmu."celetuknya.

Vee mendengus kesal lalu menghempaskan tubuhnya ke sofa. "Kenapa kau ada disini? Kau mengurus kantor dengan baik kan? Awas saja kalau aku dengar dari yang lain kau sering tidak masuk kantor,aku akan memotong gajimu."katanya mengancam.

"Kau tenang saja,pekerjaanmu aman di tanganmu."kata pria yang tak lain adalah Jimmy Oleander,pria itu merupakan sepupu sekaligus asisten pribadinya di kantor. Seluruh pekerjaannya saat ini di tangani oleh Jimmy walaupun tidak sepenuhnya.

Jimmy menopang kepalanya dengan satu tangannya dan sedikit memutar tubuhnya menatap Vee. "Kau tau hari ini aku bertemu dengan seorang gadis yang unik."ucapnya.

Vee menaikkan sebelah alisnya. "Unik bagaimana?"

"Pagi tadi aku menikmati sarapan pagiku di cafe seberang kampus tempat Kak Laura mengajar,disana ada dua orang gadis yang sepertinya mahasiswi. Salah satu dari mereka datang menemuiku dan tanpa basa-basi meminta nomor ponselku."tutur Jimmy mengingat kembali kejadian tadi pagi.

"Benarkah? Berani sekali."celetuk Vee.

Jimmy terkekeh. "Dan kau tau dia juga bertanya apakah aku memiliki kekasih atau tidak,gadis itu sangat berani dan jujur aku sedikit tertarik padanya. Ah,harusnya aku tanyakan namanya tadi."ujar pria itu lalu menyandarkan kepalanya ke sandaran sofa.

Vee mendengus kesal. "Dia masih mahasiswi,Jimmy."

Pria itu memutar bola matanya jengah. "Sadar diri,Vee. Kau lupa ya kalau calon istrimu juga masih mahasiswi. Lagipula apa salahnya kalau aku memacari seorang mahasiswi,mereka sudah legal."celetuknya.

"Terserah kau saja,dimana Ibuku?"

"Di dapur,Ibumu memasak makan malam hari ini."jawab Jimmy.

Vee segera mendirikan tubuhnya lalu melangkah menuju dapur dan benar saja kalau Ibu nya tengah memasak di temani oleh beberapa pelayan,pria itu langsung menghampiri Ibu nya dan memeluk perempuan paruh baya itu dari belakang.

"Vee!" Perempuan paruh baya itu terkejut dan spontan memukul tangan putranya ini.

"Harum sekali,pasti masakan Ibu enak."kata Vee lalu melepaskan pelukannya.

Naomi--selaku Ibu Vee tersenyum lebar. "Tentu saja, Ibumu ini dulu seorang chef terkenal. Sudah pasti makanan buatanku sangat lezat."ucapnya. "Daripada kau mengganggu kegiatanku lebih baik kau cepat mandi dan berpakai rapi,sebentar lagi mereka akan datang."sambungnya.

Hello,Mr.LectureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang