Chapter - 05

674 155 75
                                    

Untuk kesekian kalinya Lisa meringis merasakan panas dan perih di pipinya,bengkak akibat tamparan Ayahnya baru saja menghilang dan sekarang kembali membengkak akibat tamparan perempuan ular itu, kalau saja tadi Vee tidak menahannya mungkin dia aka...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Untuk kesekian kalinya Lisa meringis merasakan panas dan perih di pipinya,bengkak akibat tamparan Ayahnya baru saja menghilang dan sekarang kembali membengkak akibat tamparan perempuan ular itu, kalau saja tadi Vee tidak menahannya mungkin dia akan mengajak Clara berduel.

"Pakai ini."

Lisa menoleh dan menatap Vee yang datang memberinya kompresan,gadis itu menerimanya dan menempelkannya di pipi.

"Terima kasih,Pak."

Pria itu bergumam pelan lalu mendudukkan diri di samping Lisa membuat gadis itu mau tidak mau sedikit bergeser agar jarak mereka tidak terlalu dekat karena sangat tidak baik untuk jantungnya bila dia harus duduk berdekatan dengan Vee.

Vee menaikkan sebelah alisnya. "Apa aku ini virus mematikan?"tanyanya.

Lisa spontan menoleh lalu menggeleng. "Tidak,siapa yang bilang?"tanyanya bingung.

"Lalu kenapa kau menjauh?"tanya Vee lagi.

Gadis itu mengulum bibirnya. "Tidak baik berdekatan, nanti keluarga kita pikir kita ada hubungan."jawab Lisa.

Vee tersenyum tipis. "Bukankah kita memang ada hubungan."ucapnya.

"Hubungan apa?!" Lisa langsung mengatup bibirnya kala menyadari kalau suaranya terlampau keras dan tersadar kalau yang duduk disampingnya ini Dosennya.

Pria itu terkekeh. "Hubungan mahasiswi dan dosen."jawabnya.

Lisa memutar bola matanya jengah lalu kembali menatap kearah taman,sebenarnya ia ingin sekali masuk ke dalam menemui Suga dan meminta kakaknya itu agar mengantarnya pulang namun ia merasa tidak enak apalagi melihat Aunty Naomi,mereka bahkan belum makan malam bersama tapi kejadian tadi merusak semuanya.

Ini semua salah Clara,Lisa tidak mungkin diam saja di tindas oleh putri tiri Ayahnya itu.

"Apa kau ingin menanyakan sesuatu?"tanya Vee tiba-tiba.

Gadis itu kembali menoleh menatap Vee. "Apa hubungan Bapak dengan Clara? Kalian sepasang kekasih?"tanyanya.

Vee menggelengkan kepalanya. "Bukan,kami hanya kenalan saja. Ibunya adalah teman Ibuku."jawabnya.

Lisa berdecak kesal. "Tch,lalu kenapa dia marah tidak jelas padaku? Dia juga bilang aku merebut Bapak darinya,dasar perempuan aneh."dengusnya.

"Lisa,Kak Vee ayo kita makan malam."ajak Alice yang baru saja menghampiri keduanya.

Vee segera mendirikan tubuhnya. "Ayo."ajaknya seraya menarik tangan Lisa masuk kedalam.

Tidak ada satu kata pun yang keluar dari mulut Lisa selama makan malam,kalau adapun itu hanya karena Naomi bertanya padanya dan dia menjawab seadanya. Sesekali dia merasakan tatapan tajam yang Clara tunjukkan padanya tapi dia sama sekali tidak peduli, daripada mengurusi perempuan berbisa itu lebih baik mengenyangkan perutnya lalu ia akan mencari alasan agar bisa pulang lebih awal.

Hello,Mr.LectureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang