Chapter 11. Tidak Berdaya

59 6 0
                                    

🎧🎵 The Rose - Back To Me

Btw yang mau playlist-nya di spotify bisa langsung ke link ini ya :

https://open.spotify.com/playlist/0O8d6MBi7WhCbtrS1kPcps?si=f729c2cc2272425a

atau bisa search profil fromanotherway terus cari playlist: our summer night.

semoga sukaa😍🥰

***

Hari ini adalah hari ke 5 sejak Sarah tiba di Bali. Kesehariannya telah berbeda dari sebelumnya. Jika sebelumnya dia akan berangkat pagi untuk bekerja di rumah sakit, kini ia harus memulai kesehariannya jauh lebih pagi lagi untuk mempersiapkan kebutuhan kafe. 

Seperti kali ini, pagi-pagi sekali (dini hari tepatnya) Sarah akan membantu Reta dan Andre membuka coffee shop mereka. Seperti menyiapkan bahan-bahan masakan dan minuman dari signature menu hingga menyiapkan mesin kopi dan keperluan lainnya. 

Tak terasa sebelum pukul setengah delapan mereka telah selesai dengan tugas-tugas tersebut. Kini mereka siap menyambut para pelanggan yang akan mampir ke coffee shop mereka. 

Namun saat tepat pukul 8, belum sampai Reta memindahkan tulisan 'close' menjadi 'open' di pintu depan, sosok tinggi bersetelan kasual dengan atasan kaos warna hitam dan celana panjang berwarna hitam juga sneakers membuat perempuan itu terpaku.

"Hai, Ta!"

Sapa sosok itu pada Reta yang terkejut dengan kehadirannya tiba-tiba.

Gawat! Lelaki ini, Julio, mantan dari sahabatnya itu kemari!

Meski sempat menduga bahwa lambat laun lelaki itu pasti akan muncul untuk menemui Sarah setelah sekian lama mencari. Apalagi saat ini mereka berada di satu kota yang sama, tentu lelaki itu akan kemari meski tak tahu itu kapan.

Tetap saja, kehadirannya itu bagai bom waktu. Apalagi mendadak begini.

"O-oh, halo Yo.." Reta sedikit terbata dan kikuk menjawab sapaan Julio yang sudah masuk ke dalam kafe. Tak dipungkiri kehadiran lelaki itu membuatnya khawatir jika Sarah akan mengetahui dan bertindak impulsif.

"Wah ternyata lo lagi di Bali, ya? Liburan atau gimana nih?" tanya Reta berbasa-basi meski dia tahu bahwa lelaki itu memang sedang liburan. Jangan tanya dia tahu dari mana karena siapa lagi yang akan memberitahunya jika bukan si kampret Andre. 

"Anggap aja begitu meski sambil masih kasih laporan ke pusat." Julio terkekeh. "Btw, Andre-nya ada, Ta? Gue udah ada janji sama dia, tapi pas gue hubungi malah gak diangkat."

Mendengar itu, Reta bersyukur dalam hati. Ternyata Julio bermaksud untuk bertemu Andre bukannya Sarah. 

"Eh-Andre, ya.. Ada kok di dalam. Lo duduk aja dulu. Biar Andre gue yang panggil." Setelah mengucapkan hal itu, Reta langsung berjalan ke ruang belakang bermaksud mencari Andre yang saat ini mungkin berada di ruang santai merangkap kantor mereka yang berada di lantai 2.

Benar saja. Reta tak hanya mendapati Andre namun Sarah juga di sana. Nampaknya mereka sedang beristirahat setelah berkutat dengan persiapan kafe. Andre hanya duduk-duduk saja di sofa, sedangkan Sarah nampaknya kelelahan sehingga tanpa sadar tertidur di kasur yang berada di ruang itu.

"Ndre, ada tamu lo tuh di depan." Reta sedikit berbisik agar tidak mengganggu Sarah yang sedang terlelap.

"Hah? Siapa?" balas Andre masih dengan posisi santainya.

"Julio." 

Mendengar nama itu, sontak saja langsung bangkit. Seolah rasa lelah yang ada di diri Andre menghilang seketika. Wajahnya meringis ngeri ke arah Reta, ke Sarah, lalu menghela napas lega. Syukurlah jika perempuan itu tidak terganggu tertidur pulas. 

Our Summer NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang