Chapter 2. Dari Jauh

59 5 0
                                    

🎧🎵 Gerry Gany - Sesaat Kau Hadir

***

Destinasi pertama yang dikunjungi oleh Sarah adalah Secret Spot. Sebuah kafe yang dikelola oleh kedua sahabatnya itu terletak di daerah Canggu. Tempatnya bernuansa nature dan minimalis dan sangat nyaman. Sarah langsung menyukainya pada saat pertama kali masuk ke sana.

"Gila! Ini kafe keren banget," kata Sarah penuh kagum sembari menatap interior warna putih berpadu dengan perabotan dari kayu, rotan, dan beberapa tumbuhan di sekeliling tempat itu. Hangat, nyaman, asri, dan banyak spot untuk berfoto yang instagramable bagi pengunjung.

Andre tersenyum bangga mendengar kafenya dipuji. "Iya dong, siapa dulu yang desain, Andre gitu."

Sarah dan Reta terkikik dengan kepedean lelaki itu. Andre tetaplah Andre. Memang benar, mereka sama-sama tahu bahwa Andre memiliki mimpi untuk memiliki sebuah café di Bali. Setelah melihatnya sendiri, Sarah menjadi sangat bangga dengan kegigihan lelaki itu untuk meraih mimpinya bersama dengan Reta.

Andre dan Reta yang disibukkan dengan persiapan membuka kafe membiarkan Sarah melihat sekeliling. Perempuan itu tak henti-hentinya menatap kagum pada kafe milik para sahabatnya itu. Meski ada beberapa kafe berkonsep sama seperti Secret Spot, akan tetapi keberadaannya di Bali membuatnya berbeda dengan di ibu kota.

Hiruk pikuk, suasana, dan udaranya sangat berbeda. Di sini Sarah dapat merasakan ketenangan batin yang lebih baik. Tidak terbatas pada waktu seperti dikejar pekerjaan. Liburan memang yang terbaik. Walaupun dia tidak dapat menampik ada setitik rasa khawatir yang membuatnya tidak nyaman.

"Dia nggak akan ke sini, Sar. Dia dan elo itu cuma masa lalu," ujarnya pada diri sendiri sembari termenung menatap hamparan sawah luas di belakang kafe.

Tanpa disadari bahwa ada seorang lelaki termenung di bangunan sederhana di seberang bangunan Secret Spot sedang menatap perempuan itu dengan sendu. Rasa rindu yang berkali-kali lelaki itu tahan, entah kenapa seolah membuncah. Ia ingin menghampiri perempuan itu tapi dia tahu dia tidak bisa. Dan kini ia hanya bisa menatap perempuan itu dari jauh.

Sedikit banyak lelaki itu bersyukur akan kehadiran perempuan itu yang tiba-tiba di Bali. Karena dirinya hampir menyerah untuk mengejar kembali cinta pertamanya setelah segala upaya ia lakukan untuk mendekati perempuan itu sia-sia. Kesalahannya memang keterlaluan dan ia mengakui itu.

"Lo brengsek, Julio. Lo lelaki paling brengsek yang pernah gue kenal."

Sial. Kenapa dirinya selalu teringat dengan hari itu? Melihat bagaimana ekspresi marah dan kecewa yang baru pertama ditunjukkan Sarah padanya setelah beberapa bulan mereka mengenal. Tapi mengapa lelaki itu tetap berharap Sarah dapat menerimanya kembali?

Sementara itu di tempat lain, Sarah menghampiri kedua sahabatnya di coffee bar. Baik Andre dan Reta ternyata sama-sama sibuk dengan kegiatan mereka. Melihat hal itu akhirnya Sarah memutuskan untuk duduk di salah satu kursi yang ada sembari terus menatap kesibukan kawan-kawannya yang tampak menikmati pekerjaan mereka.

Sarah akhirnya memahami pekerjaan yang sesuai dengan passion. Mungkin kedua kawannya itu adalah cerminan yang paling tepat untuk mendeskripsikannya. Walau tengil dan kemayu, Andre merupakan seorang pekerja keras. Sedangkan Reta merupakan perempuan yang cenderung pendiam namun ambisius dan tegas. Dia mengetahui bagaimana situasi harus dikendalikan. Tidak kaget jika suatu hari perempuan itu tiba-tiba menawarkan diri untuk merintis usaha bersama Andre.

Tak lama seorang waiter laki-laki menghampiri mejanya dan meletakkan makanan dan minuman itu di mejanya. Kini sepiring chicken caesar salad dan secangkir hot cappuccino dengan gambar rosetta tanpa sadar membuat Sarah tersenyum. Sungguh cantik sekali.

Our Summer NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang