Adelia, seorang guru perempuan, berpacaran dengan murid laki-lakinya. Banyak rintangan dan kesulitan yang mereka hadapi. Haruskah kata-kata 'cinta tidak harus memiliki' mengakhiri hubungan mereka? Apakah cinta mereka akan tetap bertahan?
Adelia bisa merasakan penis Nathan yang menggesek di tubuhnya. Ia sudah sangat basah dan terangsang. Miss Adelia memandang Nathan dengan nafsu. Didorongnya Nathan ke kasur hingga posisi terlentang, kemudian ia menaiki Nathan.
"You are ready," ucap Miss Adelia melihat penis Nathan berdiri tegak.
Nathan yang melihat Miss Adelia di atasnya malah senang bukan main. Selama ini, hal ini hanya terjadi di khayalannya belaka, tapi hari ini benarkah jadi kenyataan?
"Oooh, nikmat banget, Miss," desah Nathan ketika Miss Adelia memasukkan penis Nathan ke vaginanya.
Nathan merasa penisnya dipijat-pijat di dalam vagina Miss Adelia. Hangat dan basah. Begitu juga Adelia yang merasa penis Nathan memenuhi vaginanya dan mengenai titik rangsangnya.
"Oooh... ah, ah, ah," desah Miss Adelia sambil memajumundurkan tubuhnya. Vaginanya semakin basah karena terangsang.
Nathan terlentang dan merasakan nikmat tiada tara sambil sesekali mengamati Miss Adelia yang terlihat sangat sensual di atasnya, dengan mata terpejam, bibir terbuka dan payudaranya yang putih mulus bergerak mengikuti irama.
"Ooh, Miss...," desah Nathan hampir klimaks. Ia baru pertama kali melakukannya dan baru mengerti kenapa orang dewasa sangat menyukai kegiatan ini. Nikmatnya bagai surga.
"Ooh, Nathan sayang... aku keluar," desah Miss Adelia. Vaginanya semakin menjepit erat penis Nathan, hingga Nathan pun tak tahan dan keluar juga.
"Oh, Miss," desah Nathan mencapai orgasme.
"Hah... hah... hah," desah mereka berdua yang kelelahan. Terlebih Miss Adelia, karena ia yang lebih banyak melakukan inisiatif. Ia langsung merebahkan diri di samping Nathan dan memandangi laki yang berstatus muridnya ini.
Miss Adelia tersenyum dan bertanya, "baru pertama kali?"
Nathan merubah posisinya hingga menghadap Miss Adelia dan balas tersenyum, "yes, miss."
"Kau menyesal?," tanya Miss Adelia. Nathan menggeleng.
"I love you, Miss. Sejak hari pertama. I'm glad you are my first," ucap Nathan sambil membelai pipi Miss Adelia.
Oh, apa ini? Belaian Nathan, sorot mata Nathan yang penuh cinta padanya. Adelia bagai terhipnotis. Ia sudah tidak melihat Nathan sebagai muridnya lagi, melainkan sosok lelaki.
"I love you too", balas Miss Adelia.
Nathan yang mendengarnya jadi tersenyum malu, "really, miss? Since when?"
"Since... just now," jawab Miss Adelia. Nathan masih tidak percaya apa yang didengarnya.
Miss Adelia tersenyum dan menyangga tubuhnya dengan siku. Tangan satunya ia mainkan di dada bidang Nathan.
"You know... wanita itu bisa jatuh cinta melalui hubungan seks. That's why it's called making love," ucap Miss Adelia menjelaskan. Nathan malah tertawa.
"Really? Jadi Miss menikmatinya? Making love with me?," tanya Nathan yang butuh pengakuan. Karena ia baru pertama kali melakukannya, ia takut tidak cukup memuaskan Miss Adelia.
"Yes, I really like it," jawab Miss Adelia dengan memandang mesra pada Nathan.
Nathan mencium tangan Miss Adelia seperti pangeran ke putri, "Miss, will you be my girlfriend?"
'Romantis sekali anak ini," pikir Miss Adelia yang hatinya berbunga-bunga ditembak seperti itu. Miss Adelia pun mengangguk sambil tersenyum.
"YES!!!," teriak Nathan. Adelia hanya tertawa melihat tingkah pacar barunya ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
