2

2.2K 28 0
                                    

Di kelas.

Nathan sedang menulis 100 kalimat hukuman sambil sesekali melirik Miss Adelia yang sedang menunggu sambil membaca buku.

'I could do this all day long,' pikir Nathan. Ia sengaja berlama-lama menulis agar bisa semakin lama memandangi Miss Adelia. Gurunya itu terlihat semakin seksi dan cantik ketika fokus membaca buku.

"Kamu lihat apa? Sudah selesai belum?," tanya Miss Adelia tiba-tiba.

Nathan yang tersadar langsung berdeham, "sedikit lagi, Miss."

Miss Adelia pun kembali pada bukunya. Nathan sangat gemas.

"Itu buku trilogi Fifty Shades karangan El James ya, Miss?," tanya Nathan.

"Ya, you know it?"

"Aku tahu dari filmnya."

"Hmm, aku tidak terlalu suka filmnya. Terasa jauh berbeda dengan membaca buku. Feelnya beda. Do you know what I mean?," tanya Miss Adelia.

"I know it. Hal yang sama kurasakan saat nonton Divergent. Aku lebih menyukai membaca bukunya saja."

"Divergent? Aku juga punya itu di rumah," ucap Miss Adelia antusias. Ia pun berdiri dan berjalan mendekati meja Nathan.

Tanpa sadar, mereka jadi berbicara panjang lebar tentang buku. Adelia tidak menyangka Nathan suka baca buku. Hal yang jarang dilakukan anak-anak sekarang. Adelia jadi merasa nyaman berbincang dengan Nathan.

Nathan juga senang bisa mengimbangi pembicaraan Miss Adelia. Hobinya membaca buku ternyata cocok dengan Miss Adelia. Nathan jadi semakin jatuh cinta.

Sesi hukuman menjadi sesi mereka mengenal satu sama lain. Cukup lama mereka berbincang hingga tanpa sadar hari sudah cukup sore. Adelia pun memutuskan menyudahi hukuman Nathan walau belum selesai menulis.

Besoknya mereka juga pergi konser bersama tanpa seorangpun tahu. Miss Adelia meminta merahasiakan hal itu, Nathan setuju saja, yang terpenting Miss Adelia pergi dengannya.

°°°

Sejak hari itu, Nathan dan Miss Adelia menjadi cukup akrab. Dari pembicaraan soal buku, musik, lama-lama mulai merambah ke kehidupan pribadi masing-masing. Pikiran Nathan cukup dewasa untuk anak seusianya. Bahkan Miss Adelia bersedia bertemu Nathan di luar jam sekolah untuk sekedar berbincang.

Semakin lama, Adelia merasakan desiran aneh dalam hati. Belum pernah ia merasa senyaman ini dengan lelaki. Ia diam-diam suka memperhatikan Nathan di kelas. Seperti sekarang yang ia lakukan, memandangi Nathan yang fokus mengerjakan tugas.

Matanya yang tajam, alisnya yang tebal, hidungnya yang mancung, bibirnya yang simetris. 'Hmm, sebenarnya anak ini tampan juga,' pikir Adelia.

"Ada apa, Miss?," tanya Nathan yang merasa diperhatikan.

Adelia yang tertangkap basah sedang memandangi Nathan jadi buru-buru mengalihkan topik ke pelajaran, "oh, tidak apa-apa. Sudah mengerti belum?"

Nathan dengan polos memperlihatkan tugas sekolahnya ke Miss Adelia.

"Hmm... very good, Nathan," ucap Miss Adelia setelah melihat pekerjaan muridnya. "Keep the good work," tambah Miss Adelia sebelum pergi.

Ucapan Miss Adelia yang memujinya membuat hati Nathan berdebar-debar dan seketika membuatnya bahagia sepanjang hari.

Ucapan Miss Adelia yang memujinya membuat hati Nathan berdebar-debar dan seketika membuatnya bahagia sepanjang hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AdeliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang