6. Bunda

93 36 12
                                    

HALLOO, AKU BARU UP LGIII MAAF YAA, anw kalau ada typo maafkeun plus jangan lupa kasih vote yaaa sayang sayang.

🎗️

Pagi telah tiba, Laras mulai masuk ke kamar anaknya, Gerhana.

"Gerhanaa sayang, ayo bangunn, kamu sekolah enggak?"tanyanya dengan lembut, tak ada jawaban dari dalam, sunyi.

"Gerhanaa.. ayo bangun nak " pemilik nama tidak menjawab, tak biasa Gerhana seperti ini, jika pagi pagi begini, ia harusnya sudah bangun.

Laras mengetuk pintu, tak ada jawaban, lantas ia mulai masuk ke dalam kamar, membuka pintu kamar si sulung.

Gerhana masih terbaring di atas kasurnya, dengan selimut coklat tebal miliknya,ia menggigil.

Laras terkejut, lantas ia segera mematikan pendingin ruangan, ia berjalan ke arah kasur milik Gerhana, duduk di tepian kasur lalu telapak tangan lembut itu ia tempelkan pada kening si sulung.

Panas, ternyata si sulung sedang demam, segera ai keluar dari kamar, berjalan ke arah dapur, lalu membuatkan teh dan air hangat untuk mengompres si sulung.

Ia mulai kembali ke kamar Gerhana, lalu segera mengompresnya, wajah Gerhana pucat dengan mata sembabnya itu, sepertinya Gerhana menangis semalaman.

"M-mama"

suara lemah milik Gerhana memanggil wanita di sampingnya,Laras mengelus puncak kepala Gerhana lembut.
Gerhana mencoba bangun, namun Laras mencegahnya dan memintanya untuk berbaring,Gerhana terdiam menatap langit langit kamar, lalu ia menatap wajah Laras.

"Mama, ini jam berapa? G-Gerhana harus se-sekolah.. " sedikit terbatuk, melihat hal itu tentu Laras akan mengizinkan wali kelas Gerhana, bahwa ia tak bisa hadir di sekolah karena Gerhana sakit.

"Sayang, kamu hari ini ga usah sekolah ya? kasian badan kamu cape, sampai demam ini, mama izinin ya?" Laras mulai mengeluarkan ponselnya.

namun ia di tahan oleh Gerhana, tangan lemah itu menahan tangan Laras, " Ma.. Gerhana mau sekolah, Gerhana kuat ko.." ia terus memaksa untuk ke sekolah, Laras tetap menolak, Gerhana juga perluh istirahat.

"Ma..Gerhanaa mohon, Gerhana ga mau ayah marah, Gerhana ga mau jadi lemah"

Hati Laras sakit, Putra sulungnya ini mengatakan hal yang sangat ia tak ingin dengar, takut? putra nya takut, ia takut kepada ayah kandungnya.

Laras mengusap pipi Gerhana pelan, melihat mata coklat milik putra sulungnya, ia terdiam sejenak.

"sayang.. kamu juga butuh istirahat, nanti mama yang bilangin ke Ayah, okay?"Laras mencoba menenangkan putra sulungnya, menghapus pelan air mata yang hampir mengalir di pipi.

Gerhana menggeleng, ia tetap gigih untuk pergi ke sekolah, " ga ma, Gerhana kuat, Gerhana ga papa.." diikuti batuk yang sedari tadi tak berhenti.

Laras mengambil secangkir teh di atas nakas, memberikannya kepada Gerhana, membantunya untuk duduk.

Gerhana meminum teh hangat di cangkir, lalu terdiam menatap wajah Laras, " sayang, kali ini nurut ya? badan kamu lelah, butuh istirahat " ucapnya.

Tak bisa menolak, akhirnya Gerhana mengangguk sebagai jawaban untuk Laras, Laras tersenyum lalu mencium kening putranya itu.

🎗️

Apa Salahku Ayah?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang