Bab 7

24.5K 987 19
                                    


༶•┈┈⛧┈♛

" Hahahahahah "

" Gila lucu banget ", tawa Cellyn sampai meneteskan air mata.

" Gak sia-sia ternyata akting gue, bisa buat semua orang ketipu hahahah ", tawa Cellyn lagi sambil memegang perutnya yang mulai terasa kram.

" Jadi ini rasanya ya ? ", ucap Cellyn datar, merubah raut wajahnya kurang dari satu menit. Sangat cepat, sampai orang lain tidak akan menyadari perubahan pada diri Cellyn.

" Tapi ini belum seberapa Sofia, gue bakal buat lo lebih malu daripada ini, jadi tunggu aja kejutan dari gue ", smirk Cellyn sekilas, kembali ke mode riang sambil melanjutkan langkahnya menuju kelas.

Sesampainya di kelas, Cellyn semakin melebarkan senyumnya, untuk memberi kesan friendly.

Dengan anggun, Cellyn mendudukkan diri di tempat duduknya dulu, sambil menunggu guru pengajar memasuki ruang kelas.

5 menit kemudian.....

Seorang guru perempuan dengan perawakan yang cantik memasuki ruang kelas Cellyn, dan memulai pelajaran.

༶•┈┈⛧┈♛

Kringg

Bel berbunyi tanda pembelajaran siang ini berakhir, beralih ke jam istirahat.

Semua murid di persilahkan untuk meninggalkan ruang kelas, guna memanfaatkan waktu yang tersedia untuk makan atau sekedar menghirup udara segar.

Sedangkan Cellyn ? Dia lebih memilih berdiam diri di dalam kelas sampai bel pulang berbunyi.

Jika kalian tanya kenapa ? Jawabannya sudah jelas, dia malas meladeni drama dua sejoli yang kalian pasti tahu siapa.

Jadi lebih baik dia memanfaatkan waktu istirahatnya untuk tidur daripada harus mengeluarkan otot dan uratnya guna menghadapi dua lampir tersebut.

" Hoam ngantuk, tidur ajalah bodo amat sama mereka berdua, nanti gue pikir lagi ", gumam Cellyn menelungkupkan kepalanya di atas meja, tertidur.

Berbeda dengan Cellyn yang asik mengarungi alam mimpi, orang yang sengaja Cellyn hindari sedang berjalan mondar-mandir di area kantin.

" Kalian lihat Cellyn gak ? ", tanya Chris pada salah seorang siswa yang di jawab gelengan dari orang tersebut.

Chris menghembuskan nafas kasar, lalu mengacak rambutnya kesal.

" Arghhh kemana sih kamu Cellyn ? ", frustasi Chris.

Sofia yang melihat tingkah Chris merasa geram. Sofia menutup matanya pelan, menetralkan emosi yang mulai mendidih.

Berhasil mengendalikan emosinya, Sofia perlahan berjalan mendekati Chris, menyentuh lengan Chris pelan, berusaha menenangkan sosok laki-laki di depannya.

" Chris cukup, kamu udah nanya hampir ke semua murid yang ada di kantin ini loh ", ucap Sofia lembut, tidak mendapat respon dari Chris, justru tangan Sofia malah di tepis oleh sang empu.

Sofia tetap mempertahankan raut wajah lembut, meski terdapat sedikit kilatan emosi pada bola matanya.

" Gak, aku gak bisa tenang sebelum ketemu Cellyn ", racau Chris, semakin membuat Sofia mati-matian menahan emosinya.

Second Chance (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang