Chapter 22 : Broken Melodies

63 6 0
                                    

Aku juga merindukanmu, sangat.

Seketika itu pula air mata langsung meleleh membasahi kedua pipiku. Seakan mengungkapkan rindu ku yang tertumpah tumpah pada JIn. Aku lega dan bahagia sekali mendengar dari mulut Jin bahwa ia merindukanku juga. Jin menjelaskan secara singkat melalui telepon tentang pertunangannya dengan Ayrin seperti apa yang diceritakan Jimin tadi .

Bahkan Jin saat ini tengah dalam perjalanan menuju kantor Ayahnya untuk memutuskan pertunangan itu. Jin akan memohon ayahnya, bahkan apabila sampai berlutut pada kedua orang tuanya dan juga Ayrin agar membatalkan pertunangan paksa itu. Jin mengajakku bertemu untuk menjelaskan semuanya secara lebih detail malam ini. Dia akan menjemputku di MS Entertainment sepulang kerja nanti. Aku menyetujuinya.

Aku menutup percakapan kami dengan kecupan virtual ringan yang tentunya dibalas berkali lipat oleh si penerima. Aku bahagia sekali hari itu. Seharusnya aku ingat bahwa Jin adalah satu-satunya penyembuhku. Dia mungkin penyebab lukaku, tapi ia juga satu-satunya yang mampu menyembuhkan lukaku. Aneh memang, tapi begitulah cinta kurasa. Hanya mendengar kalimat Jin saja yang meyakinkanku rasanya kesedihanku sirna seketika.

Dari pantulan pintu ruangan ku yang memang terbuat sepenuhnya dari kaca aku dapat melihat kibaran rambut panjang seolah tengah berlari beranjak dari balik pintu ku. Bayangan hitam besar tertinggal di belakangnya. Aku mengerjap cepat melihat bayangan tersebut hilang dari netraku.

Bulu romaku seketika merinding karena mengira aku baru saja melihat sosok astral yang melayang dan tak berwujud. Tersadar aku pun memberanikan diri untuk bergerak dan mengikuti arah perginya sosok tersebut. Sambil berdoa didalam hati supaya aku dapat menemukan sosok tersebut dengan mata fanaku, yang berarti bahwa aku tidak melihat hantu.

Bagaimana mungkin si hantu berani muncul di tengah siang bolong begini? Batinku.

Meski demikian kontras dengan logikaku barusan irama jantungku justru mulai berdetak tidak teratur. Rasanya irama jantung berdetak lebih cepat daripada biasanya. Tidak hanya itu keringat dingin mulai bermunculan di pelipis ku. Aku saling menautkan jemari tangan ku seolah berdoa. Didalam hati aku memohon pada siapapun diatas sana agar aku tidak bertemu hantu.

Aku mengikuti langkah bayangan kibaran rambut tadi berbelok di tikungan terakhir yang mengarah menuju toilet. Dari jarak lima meter diriku bisa menangkap sosok berambut panjang selembut sutra itu berdiri memunggungiku. Sehelai gaun selutut berwarna merah menyala membungkus tubuh proporsional wanita itu, syukurlah bukan gaun putih batinku. Ternyata aku tidak berkhayal tadi ketika melihat bayangan wanita berambut panjang berlari meninggalkan pintu ruanganku.

Semakin mendekat ke arah wanita itu, kedua netraku otomatis berfokus pada bagian kaki wanita itu untuk memastikan apakah kedua kaki jenjang yang mulus tadi berpijak pada bumi dan tidak melayang. Menghembuskan nafas lega setelah memastikan kalau heels wanita itu menempel di lantai yang kami pijak, aku semakin memberanikan diri untuk mendekat.

Rasa takutku sedari tadi kini berganti dengan rasa sungguh mati aku penasaran akan siapa sosok dibalik pintu ruanganku tadi. 

Apa dia mendengar pembicaraan ku dari tadi? Tapi siapa dan kenapa? Jika tidak, kenapa harus berlari begitu aku menyudahi panggilan?

Ketika jarak diantara kami kini hanya tinggal sekitar satu meter, kedua netraku dapat menangkap dengan jelas tangan wanita itu tengah menyentuh ponsel yang menempel pada daun telinga kanannya, "Kau hanya perlu mengikutiku! Mengerti?"

Nada dingin penuh ancaman nan familiar dari wanita itu membuat suaraku meluncur begitu saja dari mulutku, "Ayrin?"

Dengan satu gerakan elegan wanita yang kupanggil Ayrin tadi berbalik menghadapku. Detik itu juga aku dapat melihat dengan jelas kedua netra indah Ayrin yang melebar pertanda terkejut, namun hanya sepersekian detik kemudian kedua netra indah itu tertutup seketika diiringi dengan debuman keras di lantai.

I Choose You : Moon || KSJ x PJM x NJM [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang