Chapter 14 : Blood, Sweat, Tears

80 15 5
                                    

#np Lyodra ft Afgan- Ada

//Jin's POV//

Begitu banyak yang ingin kusampaikan pada gadis yang tengah menatapku dengan mata bundarnya yang bercahaya itu. Seratus kata bahkan seribu kata berhamburan bersamaan dalam benakku. Mulai dari ungkapan rindu yang sederhana sampai bait puisi karya William Shakespeare pun saling beradu, tak sabar ingin ku sampaikan. 

Meski demikian semuanya hanya terjadi dalam pikiranku, faktanya tiada satu kata pun yang terucap dari bibirku. Seolah ruang dan waktu terhenti begitu saja. Aku merasa terhipnotis dengan kecantikan nya malam itu. Well, biasanya pun dia juga sudah tampak sangat cantik, tapi hari ini dia tampak luar biasa cantik dimataku, begitu sempurna. Seandainya dewi Aphrodite itu nyata, maka Yoona pasti lah perwujudan dari rupa dewi tersebut, setidaknya menurutku begitu.

Rambutnya, ah ia rambutnya batinku, aku ingin sekali menarik lepas ikat rambutnya itu. Aku lebih suka ketika rambutnya tergerai acak, natural. Aku selalu penasaran kenapa ia suka sekali mengikatnya seperti ini. Begitu sulit terasa bagiku untuk menahan keinginan ku itu sehingga tanpa sadar aku mengetukkan jemariku dengan cepat tanpa beraturan diantara celah sofa. 

(Mbak Yoon, dibenak Jin oppa yang ingin segera menarik kuncir kudanya:) )

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Mbak Yoon, dibenak Jin oppa yang ingin segera menarik kuncir kudanya:) )

Keheningan yang menyapa diantara kami sekarang sebenarnya tidak merasa canggung sama sekali, malah terasa begitu nyaman. Hanya dengan bertukar pandang secara dekat dengan dirinya saat ini terasa sudah cukup bagiku. Aku tahu aku adalah lelaki jahat yang telah mematahkan hatinya, aku sadar sepenuhnya bahwa wajar bagi dirinya untuk membenciku, meski demikian aku sama sekali tidak merasakan pertanda kebencian sedikitpun pada tatapannya. Tatapannya justru terasa begitu lembut dengan hangat, seakan penuh kerinduan, dan cinta. 

Apa itu mungkin setelah perbuatan yang aku lakukan sebelumnya? Apa ia masih mencintaiku? Apa ia merindukanku seperti aku merindukannya?

Hanya berada satu ruangan saja dengannya dan melihatnya aku sudah merasa bahagia, aku sudah puas. Setidaknya aku tahu ia nyata di dunia ini dan ia baik-baik saja. Bagiku mengetahui bahwa ia baik-baik saja dan bahagia diluar sana, meski tidak bersama denganku merupakan hadiah besar yang kutunggu, semua sesuai dengan keinginanku. Aku takkan berani menyentuhnya karena ia bukan milikku, kini ia milik sahabatku, adikku tercinta, Park Jimin. 

Mereka sudah memutuskannya bersama, mereka saling mencintai. Aku yang sedari awal tidak pernah ada diantara mereka, pastilah semakin tidak ada artinya di hari aku memutuskannya. Aku menyakiti hatinya begitu mendalam, pastilah aku adalah pria terjahat sedunia dimata Yoona. 

Meski aku ingin sekali menyapanya, meminta maaf kepadanya dan menjelaskan yang sebenarnya padanya bahwa semua yang kulakukan adalah demi kebahagiaannya, namun aku tahu aku tidak berhak. Aku terlalu takut untuk membuka mulutku karena jujur aku tidak tahu apa yang ingin kusampaikan padanya lebih dahulu. Permintaan maaf? Rasa rindu? Perasaanku yang sebenarnya?

I Choose You : Moon || KSJ x PJM x NJM [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang