flashback - a bet

42 4 1
                                        

memasuki bulan januari, memasuki semester baru di kelas 11. sama seperti tahun lalu, seongmin kali ini kembali terpilih menjadi peserta ksn di mata lomba kebumian.

selain seongmin, taeyoung juga ikut berpartisipasi dalam ksn tahun ini di mata lomba yang sama seperti tahun kemarin.

sama seperti tahun lalu, keduanya kini kembali bersaing untuk menjadi yang terbaik di tahun ini. dan seperti tahun lalu juga, taeyoung lebih banyak belajar bersama dengan seongmin di tempat yang sama ketika bimbingan.

meski belajar di tempat yang sama, keduanya hampir tak pernah menunjukkan interaksi sama sekali. mungkin sesekali pernah, ya hanya sebatas menyapa saja, karena keduanya sama-sama sibuk untuk menggapai prestasi.

menyadari interaksi diantara keduanya mulai mengurang membuat taeyoung sempat merasa sedih, dan kehilangan. tapi meski sudah dilanda perasaan seperti ini, taeyoung denial. dia masih tidak mau mengakui perasaan yang hinggap di hatinya sebagai perasaan suka pada pemuda manis itu.

berbeda dengan taeyoung, seiring berjalannya waktu seongmin bisa menerima perasaannya dan jujur pada diri sendiri kalau dia memang menyukai pemuda jangkung itu. yah, walaupun di luarnya seongmin masih menganggap taeyoung sebagai saingannya, dan bersikap galak apabila taeyoung mulai usil padanya.

beberapa minggu pun dilalui mereka berdua dengan melakukan bimbingan bersama di perpustakaan. kadang ketika guru pembimbing tidak masuk, mereka berdua akan saling membantu mengerjakan soal latihan masing-masing dengan diiringi perdebatan.

kira-kira begitu lah interaksi yang tak terlalu sering mereka lakukan. selebihnya mereka berdua fokus pada urusan masing-masing, tanpa mau mengusik satu sama lain terlebih dahulu.

walaupun sudah dilanda perasaan kehilangan dan rindu menjahili seongmin, taeyoung masih tetap tidak mau mengakui bagaimana perasaannya sebenarnya.

lalu di kamis sore diminggu ke tiga bulan maret, seharusnya taeyoung hari ini pergi melaksanakan bimbingannya. tapi gurunya sedang tidak hadir, selain itu dia juga sedang ingin istirahat dari melihat soal-soal penuh angka dan kode yang membuatnya sakit kepala.

jadi yang sekarang dia lakukan adalah berkumpul bersama dengan anggota gengnya, yang terdiri dari doyoung, minjae, intak, dan jaehyun. mereka berkumpul di kelas taeyoung yang berada di 11ipa-1.

tidak banyak kegiatan yang mereka berlima lakukan, hanya sebatas sekedar mengobrol, membahas sesuatu yang random, dan tak jarang juga mereka membahas kisah asmara masing-masing. namun, hanya taeyoung yang tidak menceritakan mengenai kehidupan asmaranya.

karena sudah bosan mengobrol, intak akhirnya mengusulkan untuk bermain ludo. dan siapapun yang kalah harus menjalani hukuman yang diberikan padanya.

putaran pertama berlangsung selama 15 menit dengan taeyoung yang berhasil menjadi pemenang pertama dari permainan. selanjutnya putaran kedua dimulai.

sayangnya kali ini taeyoung kalah dalam permainan. keempat temannya yang menang hanya menatapnya dengan senyum miring diwajah mereka.

"oke gue kalah, lo semua mau ngasih dare apaan?" tanya taeyoung menatap kearah mereka jengah.

keempat temannya memasang pose berpikir. kemudian intak bersuara.

"makan melon lewat hidung aja gimana?" cetus intak membuat taeyoung yang berada di sebelahnya menoyor kepalanya kencang.

"gila lo? dikira lubang hidung gue segede pipa rucika sampe bisa nelen melon?" taeyoung mengusap wajahnya kasar.

sementara itu intak hanya terkekeh pelan seraya mengusap kepalanya yang habis ditoyor oleh taeyoung.

7 days 7 missionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang