setengah jam menaiki bus, mereka berdua akhirnya tiba di tujuan ketiga, yakni sebuah amusement park yang berada di kota yang kini mereka singgahi.
setelah membayar ongkos bus, keduanya turun dari dalam bus. saat sudah keluar dari bus, keduanya menautkan kembali gandengan tangan mereka yang sempat terlepas kala turun dari bus.
tanpa mengatakan apapun, taeyoung segera berjalan terlebih dahulu, seongmin yang tangannya digandeng oleh taeyoung langsung berjalan mengikuti pemuda itu. sebisa mungkin seongmin menyamakan langkah kakinya dengan taeyoung agar tidak merasa terseret.
sebelum dapat masuk ke dalam taman, mereka berdua harus membeli tiket dahulu. sesudah membeli tiket, seorang petugas melingkarkan sebuah gelang yang terbuat dari kertas. sebagai penanda jika mereka merupakan salah dua pengunjung taman bermain.
mereka berdua pun berjalan bersamaan menuju ke dalam taman bermain. ketika sudah berada di dalamnya, keduanya sempat terdiam sejenak di dekat salah satu bangku yang berada di pinggir pagar yang menjadi pembatas danau.
"lo mau naik wahana apa di sini?" tanya taeyoung.
"gue gak tau, mending kita keliling-keliling dulu aja yuk?" ajak seongmin.
taeyoung menuruti ajakan seongmin.
mereka kembali melangkahkan kakinya, berkeliling lebih dalam di amusement park ini.
dari tempat penuh wahana bermain, mereka memasuki kawasan yang dipenuhi oleh stan-stan pedagang di sana. selain pedagang yang menjajakan jajanan, ada juga yang menawarkan cinderamata. tak hanya pedagang yang menjual barang dan makanan, ada juga penjual yang menjual permainan kepada para pengunjung.
salah satu yang sedang mereka kunjungi saat ini adalah penjual yang menawarkan sebuah barang bagus apabila taeyoung dan seongmin mampu melempar bola mengenai tumpukan kaleng yang tersusun di atas rak gantung.
yang pertama kali mencoba adalah seongmin. dia diberikan 6 bola yang artinya mendapatkan 6 kali kesempatan untuk melemparkan bola pada tumpukan kaleng.
"semangat seongmin!" taeyoung berseru untuk menyemangati di belakangnya.
seongmin melempar salah satu bola ke arah sebuah rak. namun, bola tersebut meleset, membentur dinding kayu di sebelah rak. seongmin mengernyit heran, perasaan tadi dia sudah menyesuaikan posisi bolanya agar lurus ke arah rak.
sejenak dia termenung, sementara si pemilik stan tersenyum tipis ke arahnya. di belakangnya taeyoung juga menyadari sesuatu yang janggal dari permainan ini.
sebelum melanjutkan permainannya, seongmin berbalik menuju ke arah taeyoung yang berdiri di belakangnya.
dia melambaikan tangannya, menyuruh taeyoung sedikit menunduk seraya mendekatkan telinganya.
"gue ngerasa kayanya permainan ini juga dicurangin, deh," seongmin berbisik.
taeyoung menganggukkan kepalanya. "iya, gue juga tadi ngeliat raknya gerak,"
"terus gimana?"
"kita mainin aja dulu, masih ada berapa kesempatan lagi?"
"5 lagi, mau gue abisin atau gantian sama lo?"
"gantian aja, bagian gue sekarang."
tepat setelah menjawab sambil berbisik, taeyoung menegakkan lagi lehernya. dia berjalan menuju ke arah stan. di atas meja di depannya terdapat 5 bola, taeyoung mengambil satu bola berukuran sebesar bola kasti.
dengan menggunakan rumus-rumus matematika dan fisika, dia mencoba memperhitungkan sudut yang pas untuk mengenai tumpukan kaleng. ketika semuanya sudah pas, taeyoung melemparkan bolanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
7 days 7 mission
Fanficseongmin suka sekali bermain game. salah satu jenis game yang paling dia suka adalah game berjenis simulasi. tapi bagaimana jadinya, jika suatu hari seongmin terjebak di dalam sebuah game simulasi bersama dengan taeyoung, musuhnya di masa sma?