mission 6: exchange gifts and feelings (3)

51 6 6
                                    

makan malam saat itu berlangsung tanpa adanya obrolan apapun dari taeyoung maupun seongmin. mereka berdua sama-sama diam, fokus pada makanannya masing-masing.

tidak ada suara sama sekali, selain suara mobil di luar yang berlalu lalang, serta benturan antara sendok dengan piring.

dalam keadaan hening tersebut, sesekali taeyoung melirik-lirik ke arah seongmin. berusaha mencuri pandang pada pemuda manis yang sedang sibuk dengan makanannya sendiri.

makan malam itu ditutup dengan acara membersihkan piring serta alat masak bersama. ketika merapihkan juga tidak ada satupun dari mereka yang membuka suara.

selesai membersihkan piring, seongmin pergi ke kamarnya. sambil bersandar di atas ranjang, seongmin asik bermain genshin menggunakan ipadnya.

pintu kamar tiba-tiba saja terbuka disaat seongmin sedang sibuk melihat ke monitor ipad. derit pintu membuat seongmin menoleh kesana, ada taeyoung yang berdiri di situ.

hanya berdiri, memandang ke arahnya dengan tatapan yang ... entah lah, seongmin tidak mengerti sama sekali. membuat dia yang sedang bermain game jadi tidak fokus, dan gagal ketika melaksanakan misi permainannya.

sambil berdecak kesal, dia menoleh pada taeyoung yang berjalan mendekat ke arahnya. "lo kalau ada yang mau diomongin, omongin cepet. jangan diem aja kaya patung." ucap seongmin.

taeyoung yang sudah berada di sebelah kasur, tanpa mengucapkan sepatah kata apapun langsung duduk tepat di pinggir ranjang. posisi taeyoung sekarang duduk memunggungi seongmin yang justru kembali sibuk bermain game.

"gue mau nagih omongan lo tadi," taeyoung berujar sambil menatap lurus ke depannya.

tanpa mengalihkan pandangannya, seongmin menggaruk kepalanya bingung, matanya masih fokus pada monitor ipadnya. "janji apaan?" sahut seongmin.

"janji lanjutin ciuman yang tadi, kan lo bilang gue harus mandi, sama makan dulu,"

sejenak seongmin terdiam sebentar, berusaha mengingat kalimat mana yang dia janjikan. jari-jarinya tetap bergerak di atas layar monitornya.

"oh iya, kebetulan gue juga udah sikat gigi kok. udah wangi juga, jadi bisa dong gue nyium lo sekarang?" taeyoung melanjutkan, kepalanya menoleh ke arah seongmin yang ikut melihat padanya dengan wajah bingung.

seongmin membeku sebentar, dia pikir taeyoung sudah lupa dengan apa yang dia katakan tadi ketika pemuda tampan itu mabuk. sambil tertawa canggung, seongmin membalas. "ah... lo ngaco deh, gue mana ada ngejanjiin gitu," seongmin memasang ekspresi cemas, tapi sebisa mungkin senyum terpampang di wajahnya.

sedangkan taeyoung menatap datar pada seongmin. "emang gak ngejanjiin, tapi tadi lo bilang mau lanjut ciuman pas mulut gue udah wangi,"

"ya, terus?"

"karena gue udah sikat gigi, mulut gue udah wangi, jadi ayo lanjut ciuman lagi."

tepat setelah berbicara itu taeyoung naik ke atas kasur, sedangkan seongmin seketika berdiri saat taeyoung berusaha menerjang dirinya.

"anjir taeyoung, gak usah macem-macem lo," seongmin berseru seraya melangkah mundur, menuju sisi ujung ranjang.

"gue gak macem-macem, kan lo sendiri yang bilang mau lanjut nanti kalau mulut gue udah wangi,"

"tapi gue gak bilang lanjut sekarang anjir,"

kejar-kejaran terjadi, seongmin berlari ke sisi kiri ranjang. sedangkan taeyoung berada tepat di seberangnya.

mereka berdua sempat bergerak bersamaan ke arah yang berlawanan. taeyoung tiba-tiba saja berlari menaiki kasur, mengejar seongmin yang langsung mengambil langkah seribu pergi ke sisi lain kasur.

7 days 7 missionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang