03-Sesuai Dugaan

788 65 9
                                    

Semesta terlalu bercanda menghadirkan rasa cinta tanpa aba aba, hingga meninggalkan luka tanpa jeda

~ Mala Lonery Geraldine~

🦋🦋🦋

Mala dan lelaki disampingnya memandang tubuh Zizi yang sudah menjauh dan termakan belokan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mala dan lelaki disampingnya memandang tubuh Zizi yang sudah menjauh dan termakan belokan.

Kini Rakha mengalihkan perhatiannya pada Mala, dia melihat jelas MERAH yang terletak dipipinya.

"Pipi lo??"Rakha menunjuk kearah pipi kiri Mala.

"Udah gapapa ini mahh, udah biasa. Btw makasih bro kalau engga mungkin dia udah habis sama gue" Mala mengambil anak rambutnya dan meletakkannya di balik telinganya.

"-- gue duluan, makasih" Mala pergi dengan enteng dari sana tanpa mendengar jawaban dari Rakha.

"Aneh" Gumamnya.

Rakha mengikuti langkah gadis itu dari belakang. Dan ini sudah menjadi kebiasaan seorang Rakha.

Mala mendudukkan bokongnya di kursi panjang samping kantin. Dia meminta Air dingin dan kain untuk mengompres memarnya.

Jujur rasa panas masih berada di pipinya. Tak lama mak cing pun datang menghampiri Mala yang sendirian disana dan terlihat di tangannya sudah ada satu mangkok dan kain.

"Ini neng, kenapa atuh pipinya??" Mak cing melihat memar yang berada di pipi Mala.

"Ohh gapapa makk, tadi teman ngelempar lempar batu jadi kena deh" Aduhh sepertinya Mala salah mengambil alasan.

"Aduh, ngeri banget temennya neng sampai main lempar lempar batu"

"Heheh" Mala menggaruk tengkuknya yang tidak ada rasa gatal sedikit pun.

"Yaudah atuh, mak kedalam dulu ya neng"

"Ya mak, makasih ya" Mala tersenyum dan wanita itu pergi dari arahnya.

Mala pun dengan telaten mengompresi memar yang tercetak jelas dipipi mulusnya.

Terkadang kadang, ringisan terdengar keluar dari mulutnya. Seseorang yang diujung sana melihat bagaimana dan apa yang dilakukan gadis itu.

'Pandai juga ngelesnya ya' Rakha, ya Rakha, laki laki itu menggeleng pelan mengingat kata kata mala tadi

Drrtt drrtt..

Handphone Mala yang tadinya diam kini bergetar. Pertanda seeorang sedang menelponnya.

Gadis itu memberhentikan aksinya, dia melihat nama seorang yang menelponnya sekarang. "Papaa💓" nama yang ditampilkan di layar.

"Kenapa papa nelpon ya??" Tanpa berlama lama gadis itu mengangkat telpon tersebut.

"Halo papaa"

"..."

Untuk RakhaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang