"Gapapa"
☆Mala Lovera Geraldine
Mala, ya, gadis itu sekarang berada di loteng, serelah ia selesai menyapu dan menfepel tumahnya. Loteng, tempat ia diletakkan disana. Bagaimana dengan Aura??
Yah, gadis itu memaksa Mala untuk tidur bersamanya kepada Dela. Namun hal itu ditolak mentah mentah oleh wanita itu.
Dan disaat Aura nekat mengambili barang barang Mala dari loteng, Dela malah memukulnya hingga gadis itu terjatuh ke lantai. Malang.
Mala, menangis sambil memeluk secarik kertas yang bergambar fotonya dengan Citra, dan bingkainya telah ia buang.
Dia menatap jendela menghadap ke taman belakangnya. Gadis itu melihat bahwa malam ini setetes demi tetes hujan turun namun tak terlalu deras.
Dia berusaha mencari bulan, namun bulan bersembunyi di balik awan awan hitam itu.
"Mama, Mala rindu" lirih gadis itu, dia menatap foto yang digenggamnya sekarang, mengelus Foto yang terlihat sedikit rusak dengan goresan demi goresan putih akibat pecahan kaca.
Air mata turun dengan begitunya. Malam ini menjadi saksi apa yang dirasakan Mala. "Ma, Mala pengen ketemu boleh ya. Lewat mimpi juga gapapa. Mala pengen meluk mama, Mala rindu pelukan hangat itu" Gadis itu mati matian menahan air matanya.
Dia selalu ingat dengan kata kata mamanya sebelum pergi "Jangan nangis, anak mama ga boleh cengeng. Jangan tangisi mama ya sayang, mama ikut sedih kalau Mala sedih" perkataan itu masih berputar dikepalanya.
"Dugaan Mala betulkan ma??" Gadis itu bertanya sendiri, dia yakin pasti disana mamanya menjawab.
"Hhh, papa aja sekarang udah berani bentak Mala. Mala takut ma" air mata itu kembali terjatuh.
Gadis itu menutup jendela dan pergi kearah kasurnya untuk tidur. "Pasti ada keajaiban" gadis itu tersenyum miris.
Dia menutup matanya, berusaha untuk tidur meskipun dia berada di sini, dengan lampu yang remang, aroma ruangan yang berdebu dan jangan lupakan, dia hanya tidur di tikar.
🦋🦋
Kini Mala berada di taman yang indah di penuhi bunga dan terdapat danau disana. Sangat cantik.
"Coba aja ada Mama pasti gue ga sendirian kesini" Ujar gadis yang mamakai dress pink dan aksesoris bandana biru. Dia benar benar cantik.
"Haii sayang" Seorang dari samping Mala datang dan duduk disampingnya, dengan suara lembut yang khas. Mala tau suara itu tak asing baginya.
"Mamaaa" gadis itu kegirangan, dia langsung memberikan pelukannya untuk Mamanya yang selama ini dia rindukan.
Pelukan itu pun disambut dengan Citra. Pelukan yang hangat, yang selama ini Mala rindukan.
"Ini beneran mama??" Tanya gadis itu, matanya sudah berkaca di dalam pelukan wanita yang yelah melahirkannya.
"Iya sayang, kamu yang minta ketemu mama kan?" Wanita itu mengelus lembut surai hitam Mala.
"Iya ma, Mala rindu mama. Mala cape ma, mama yang sekarang ga kayak mama yang baik, sayang sama Mala. Mama Dela jahat ma" Adu gadis itu. Isak tangisnya terdengar oleh Citra.
"Heii jangan nangis, anak mama tambah cantik ya sekarang, juga hatinya baik mama lihat kamu tau dari atas sana, semua yang kamu lakukan mama bisa liat nak. Jadi jangan takut ya, mama akan selalu ada buat kamu. Meski mama udah beda alam sama kamu, mama tetap jaga kamu sayang. Udah jangan nangis" Mala melepaskan pelukannya

KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Rakha
Novela JuvenilGadis yang menyukai semua tentang langit, gadis yang memiliki berjuta juta sayatan luka di dalam hatinya semenjak kehilangan sosok mama didalam dirinya, gadis yang baik dan dia tidak pernah mau ditindas kecuali ketika ia sedang lelah dan di titik it...