"Laki laki yang baik, tidak akan datang dua kali. Jadi hargai dia, ngasih effort juga cape kalau engga dipedulikan sama sekali"
- Mala -🦋🦋🦋
Laki laki yang mengenakan jaket navy itu berdiri didepan ruangan dengan pintu berwarna bening itu.
Dia mengeluarkan napasnya gusar, tangannya digunakan untuk memijat pelipisnya.
Dia terus mondar mandir didepan pintu yang bertuliskan ICU itu, buketnya masih berada didalam.
"Selamatkan Mala tuhann" Ucap Rakha dia terus mengintip kearah pintu itu, dokter dan para suster sibuk mengecek keadaan gadis itu.
Mulai dari detak jantungnya, matanya, napasnya dan alat penglihat detak jantung yang berada di sampingnya.
Flassback on
"Mala, belum saat kamu kesini sayang. Masih banyak yang sayang sama kamu nak, contohnya dia." Sosok itu menunjuk kearah Rakha yang tengah duduk disamping Mala didepan ruangan ICU.
"Dia?? Rakha?? Dia peduli sama aku ma?? Kenapa?? Kenapa dia peduli sama aku ma?? Kenapa bukan papa?? Bahkan papa ga ada datang disaat aku kritis. Memang ga ada yang peduli lagi sama aku ma, cuma mama yang sayang sama aku" gadis dengan dress putih itu terlihat sangat cantik.
Sosok yang disebelahnya-- mamanya merangkul MALA yang mengelus pelan lengannya.
"Percaya sayang, banyak yang sayang sama kamu. Liat laki laki itu," Wanita itu menunjuk kearah Rakha yang tengah risau disana.
"Nanti, suatu saat, dia yang selalu ada buat kamu, dia yang ngerti kamu sayang. Lihat, dia disana terus menunggu kamu pulih, mama lihat dia anak yang baik. Sepertinya dia yang jadi salah satu kepercayaan mama untuk ngejaga kamu--"
"Dia baik nak, juga ada Devi kan?? Violetta?? Bunda Devi?? Masih banyak sayang, kamu aja yang belum tau bahwa banyak yang sayaaang bangett sama kamu" jelasnya
"Mama yakin?? Kalau Rakha ga sebrengsek laki laki lain??" Gadis itu menatap ke wanita itu yang notabenya sebagai ibu kandung Mala.
Wanita itu mengangguk seraya tersenyum. "Yess, off course. Mama yakin 100 persen, sekarang kamu balik ya"
Flasback off
Dokter Rumy keluar dari ruangan itu. Dia menghampiri Rakha yang tengah berdiri menunggu kabar dari dokter tersebut.
"G-gimana dok??"
Dokter itu menghela napas lalu mengeluarkan senyum terbaiknya "Mala, kondisinya baik sekarang. Hanya memerlukan sadar saja, jadi, sekarang Mala ingin kami pindahkan keruangan biasa." Ucap dokter itu.
"Makasih dok" Rakha tersenyum senang, akhir penantiannya selama ini.
"Ya sudah, saya pamit dulu" dokter itu pergi dari sana, lalu keluarlah brankar yang berisi Mala diatasnya.
🦋🤍🦋🤍🦋
"Mala, bangunn Laa. Aku tungguin kamu disini" Rakha menggenggam tangan Mala. Tangannya yang sebelah digunakan untuk menopang dahinya, dia menutup matanya menetralkan perasaan.
Gadis yang terlelap disana, perlahan membuka matanya. Dia melihat kesekelilingnya. "R-rak-ha" lirih gadis itu pelan.
Rakha yang mendengar suara yang tidak asing ditelinganya langsung melihat kearah Mala.
"M-Mala??" Mata laki laki itu berbinar menatap wajah pucat milik Mala. 'Terimakasih tuhan' batin Rakha
"Kamu perlu apa?? Aku panggilin dokter?? Atau ada yang lain?? Bilang aja" Tanya Rakha berturut
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Rakha
Fiksi RemajaGadis yang menyukai semua tentang langit, gadis yang memiliki berjuta juta sayatan luka di dalam hatinya semenjak kehilangan sosok mama didalam dirinya, gadis yang baik dan dia tidak pernah mau ditindas kecuali ketika ia sedang lelah dan di titik it...