PROLOG:Serendipity

3.4K 173 9
                                    

Warn:
Cerita ini adalah hasil adaptasi dari cerita karya author Amphititre23 ,yang telah berbaik hati memberikan saya izin untuk mengadaptasi cerita miliknya,thank you very much 💖.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Back to the old days.....

"Apa kau baik baik saja?"

Seorang anak laki laki yang tengah menangis menengadah begitu mendengar seseorang berbicara dengannya.Ia menggeleng pelan sebagai jawaban dari pertanyaan orang itu.

"Oh,bukankah kau yang di tindas oleh sekumpulan anak nakal itu?"tanya anak laki laki itu lagi yang kali ini dibalas dengan anggukan pelan. "Apa kau juga menangis karena hal yan sama?"

Anak yang menangis itu menggeleng lagi."Ayah baru saja meninggalkanku."

"Maaf,aku tidak tahu,"
"Siapa namamu?"Tanya Anak itu lagi.

"Park.........Sunghoon"Jawabnya dengan suara pelan.Manik mataya menatap anak laki laki itu.Ia seperti baru mengingat sesuatu."Apa kau yang menolongku kemarin?"

Anak laki laki itu mengangguk dengan malas.Ia mengerling ke arah sunghoon"Aku menolongmu kemarin,karena kau  lemah.

Sunghoon mengerjap kaget.lalu ia menunduk."Ak tahu.Karena aku lemah,jadi mereka menindasku."Ia lalu sesekali mencuri pandang ke arah lawan bicaranya dengan malu malu.

"Apa?"tanya anak laki laki itu dengan sedikit keras,ia merasa terganggu dengan sikap anak bernama park sunghoon itu yang mencuri pandang ke arahnya."Katakan saja apa yang mau kau katakan."

Sunghoon terkejut dan mulai memainkan tangannya dengan gugup."Boleh ku tahu namamu?"

Suaranya sungguh pelan sehingga membuat anak laki laki itu harus mencondongkan wajahnya agar dapat mendengarnya dengan jelas.
"Namaku?Park Jay."

"Terima kasih telah menolongku!"seru sunghoon tiba tiba,tapi ia langsung memelankan suaranya begitu melihat jay yang terkejut."Senang bertemu denganmu.jayi!"

"Jangan panggil aku jeyi!"Jay terdiam sebentar,lalu bertanya lagi."Omong omong,mengapa mereka menindas mu?"

"Heeseung bilang wajahku menjijikan,"jawab sunghoon.

Oh,jadi masalahnya hanya sesimpel itu?Jay mengernyit,ia lalu berjongkok di hadapan sunghoon.Ia sedikit penasaran dengan wajah yang menurut anak anak lain itu menjijikan.Memang seburuk apa?

"Apa yang kau lakukan?"Tanya sunghoon dengan sedikit panik.Ia mundur beberapa langkah sembari menunduk.

"Biarkan aku melihat wajahmu,"ucap jay datar,sembari mendekati sunghoon."Aku ingin melihat seberapa buruk wajahmu"

Park Jay tidak pandai dalam berkata kata dan mungkin ucapannya akan sedikit menyinggung perasaan sunghoon,tapi ia ingin melihatnya.Sunghoon dengan cemberut mengangkat wajahnya agar jay bisa melihat wajahnya seperti keinginannya.

Tidak seburuk yang kukira,mungkin selera anak anak itu benar benar rendah,Batin jay.

Ia serius,sunghoon hanya memakai kaca mata dengan poni yang hampir menutupi matanya,dari pada di sebut jelek sunghoon lebih cocok di sebut culun.

"Wajahmu tidak buruk,"ujar jay.
"Setidaknya masih memenuhi standar."
Ucapnya membuat sunghoon mengernyit.

"Kau memiliki wajah yang manis"

"Begitukah?"Mata sunghoon langsung berbinar-binar,begitu ia mendengar pendapat jay.

Jay menatap sunghoon dengan datar seolah-olah tidak tertarik dengan pembicaraan ini."Ya,begitulah.Sayangnya kau lemah dan pengecut."

ORPHEUS || Jayhoon [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang