.
***
____________________
__________________________Jay terbangun di pagi harinya dan ia tidak bermimpi buruk sama sekali,bahkan ia merasa tidurnya jauh lebih lama dari biasanya.Kepalanya juga terasa ringan, seperti ada sesuatu yang damai dan menenangkan yang membuat tidurnya menjadi nyenyak kali ini.Ia menyingkirkan selimut yang berada di atas tubuhnya dan bertanya tanya mengenai datangnya selimut itu.Jay tidak ingat pernah mengambil selimut itu sebelumnya,tapi Jay tak terlalu memusingkannya,mungkin ia lupa sudah mengambilnya.
Jay melirik ke arah kamar sunghoon dan melihat pintu itu masih tertutup rapat.
Sunghoon bahkan tidak keluar sama sekali dari kamarnya,ia menyentuh gagang pintu tapi tidak berani membukanya.Jay tidak masuk ke dalam sana tanpa seizin sunghoon.Akhirnya Jay memutuskan untuk pergi ke dapur.Tangannya dengan telaten membuat sarapan untuk sunghoon,Jay menggoreng beberapa kentang dan membuat nasi kepal,tidak lupa dengan segelas air putih dan susu kotak.Jay membawa nampan berisi makanan tersebut ke depan pintu kamar sunghoon.
"Sunghoon,aku membuat sarapan"
Panggil Jay sembari mengetuk perlahan pintu itu."Jangan lupa dimakan makanannya"Jay terdiam sebentar."Aku merindukanmu"
Jay mengambil tasnya di ruang tamu,lalu sedikit melirik ke arah dalam rumah."Aku akan kembali nanti"
Jay pulang ke rumahnya untuk berganti baju ,ia tidak sarapan banyak,hanya memakan sebuah roti dan meminum susu kotak.Jay menghela nafas panjang,kali ini kemungkinan sunghoon tak masuk sekolah lagi.Sudah masuk hari ke 3 dan Jay masih tidak memiliki satu kesempatan pun untuk berbicara dengan sahabatnya itu.
Ia menjalani rutinitas hariannya yang semakin membosankan setelah harinya,tanpa kehadiran sunghoon.Jay juga jauh lebih sedikit berbicara akhir akhir ini,tidak tahu harus berbicara dengan siapa,bahkan ketika ia melihat kebodohan rekan rekannya di klub basket,ia tidak merasa ingin tertawa.Jqybtqk pernah bisa tertawa tanpa kehadiran sunghoon di sisinya.
"Jay! Jay! Tunggu aku"
Satu hal yang akhir akhir ini selalu merusak suasana hatinya.Gadis itu,Karina terus terusan menggangunya hampir setiap hari.Gadis itu selalu mencoba mencegahnya untuk berdamai dengan sunghoon.Serius,ia benar-benar menyesal telah memilih untuk menjalin hubungan dengan gadis itu.
"Apa?"Jay bertanya kepada Karina dengan dingin.Matanya menatap tidak suka ke arahnya, sangat terganggu dengan kehadirannya.
"Kau tidak menjawab panggilanku tadi malam"gadis itu memiringkan kepalanya dan bertanya."Apa kau pergi ke rumah dia lagi?"
Jay membuang muka."itu bukan urusanmu"
Karena terdiam,tidak tahu harus berkata apa.Sikap kekasihnya semakin hari semakin dingin terhadapnya,Karina hanya khawatir terhadap kekasihnya itu.
Gadis itu hendak berbicara lagi,tapi Jay sudah terlebih dahulu berbicara lagi."Kita putus saja".
Karina terkejut,tidak menyangka ucapan seperti itu akan keluar dari mulut Jay.
"Jay,apa maksudmu?!"Jay hanya berdecak kesal dan menjawabnya dengan acuh.
"Aku tidak mencintaimu selama ini,Aku hanya mencintai sunghoon"Karina terdiam lagi,Ia semakin di buat terkejut dengan pengakuan Jay.
Jay tidak memperdulikannya Karina dan berbalik.Karina yang tidak terima dengan cepat meraih tangan Jay.Karina tak berpikir panjang dan menarik Jay untuk mendekat.Gadis itu mencium Jay.
***
Akhir-akhir ini,sunghoon banyak berpikir.Ada terlalu banyak luka dan penyesalan yang telah ia terima saat ini.Menurutnya ini adalah waktu yang tepat.
Maka sebelum sunghoon melakukannya ia ingin berbicara dengan Jay.Setidaknya biarkan ia mendapat kesempatan untuk yang terakhir kalinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ORPHEUS || Jayhoon [END]
Fanfiction[Cerita ini hasil remake novel dengan judul serupa karya @Amphititre23] Saya telah memiliki izin dari original writer untuk membuat remake ini. . . Park Sunghoon mungkin memang dilahirkan sebagai seorang anak laki laki pengecut.Takdir mempertemukann...