3:Malaise

898 86 10
                                    

.

Flashback

"Jayi kau sudah dengar belum kalau kelas kita kedatangan murid baru?"

Jay yang sedang beristirahat menatap sunghoon datar,tidak terlalu tertarik dengan topik yang diangkat oleh sunghoon."Lalu kenapa?"

Sunghon menggaruk belakang lehernya dengan sedikit canggung."Ah tidak,aku hanya ingin memberitahumu"

Jay mengangkat alisnya,tapi tidak menyahutinya.Ia tidak tertarik untuk membicarakan murid baru,tapi jika sunghoon mau berbicara ia akan mendengarkan, sunghoon terlihat ingin berbicara lagi,tapi ada keributan yang terjadi di depan pintu kelas.

"Wah ada murid baru"
Seru salah satu murid.

"Dia datang jayi"
ucap sunghoon dengan semangat,lalu menarik tangan jay."Ayo kita berkenalan dengannya!"

Seorang gadis bertubuh tingga dan rambut panjang yang di gerai berjalan dengan malu malu.Gadis itu berdiri dengan canggung di hadapan semua orang,lalu memperkenalkan diri.

"Ha-halo...namaku Jang Wonyoung"
ucap gadis itu dengan suara keras  tapi patah patah.Dengan gugup ia membungkuk di hadapan  di hadapan semuanya
"Mo-mohon bantuannya"

Semua orang menyambutnya dengan senang.Beberapa bahkan sudah mencoba mengobrol dengan si anak baru itu.Sunghoon salah satunya,gadis itu benar benar baik dan manis.Sepertinya sunghoon bisa berteman baik dengan Jang wonyoung.

"Jayi,bagaimana menurutmu mengenai wonyoung?"tanya sunghoon,merasa senang mendapat teman baru.

Jay mengangkat bahunya."Biasa saja,memangnya kenapa?"

Sunghoon melirik Wonyoung yang sedang berbicara dengan murid lain di ujung ruangan ,sebelum ia kemabli menatap ke arah jay."Entahlah,Wonyoung benar benar gadis yang imut."

"Kau menyukainya sunghoon?"

"Hm,entahlan...Mungkin?"

Flasback off

***

"Sunghoon!"

"Hay wonyoung"sapa sunghoon sembari melambaikan tangan ke arah gadis yang tak lain adalah wonyeoung.

Wonyoung menghampiri mereka dan tersenyum ke arah jay."Hay jay"

"Hm pagi"Sapa jay singkat dan padat lalu mengambil ponselnya.

Wonyoung tersenyum tipis,sudah terbiasa dengan sikap jay yang dingin.
Ia mengalihkan pandangannya ke arah sunghoon dengan sedikit khawatir lalu bertanya."Bagaimana kabarmu?Apa kau sudah baik baik saja sunghoon?"

"Aku baik baik saja wonyoung" jawab sunghoon sembari menggaruk tengkuk lehernya dengan canggung."Terima kasih terah membantuku kemarin"

"Apa kau yakin?Tapi wajahmu masih memar,apa sudah tidak sakit?"

Sunghoon menggeleng dan tertawa canggung."Tidak,aku benar benar sudah baik baik saja.Jayi sudah mengobati lukaku kemarin"

Wonyoung mengangguk paham dan tersenyum penuh arti kepada sunghoon.Sunghoon menyadari dan menundukkan kepalanya malu."Ah iya aku hampir melupakan sesuatu"
Wonyoung mengeluarkan sebuah kotak bekal kepada sunghoon dan berkata"Ini untukmu.Kuharap lukamu cepat sembuh".

"Terima kasih wonyoung"ucap sunghoon sembari menerima kotak bekal itu.
"Kurasa kau tidak perlu repot repot untuk membuatkanku bekal"

Wonyoung tertawa pelan dan membalasnya."Tidak apa apa,aku hanya khawatir dengan keadaan mu.Kemarin aku tidak bisa menolongmu jadi aku hanya bisa menaggil Jay"

Sunghoon tersenyum ,Jang wonyoung merupakan salah satu sahabat yang baik baginya Ia melirik ke arah Jay yang tidak mengatakan apa pun.Mereka berdua sama sama khawatir padanya,apa lagi yang jauh lebih baik dari ini?.

"Sunghoon,apa kau tidak mau melaporkan hal ini pada guru?"

"Tidak perlu.Aku hanya ingin menghindari konflik."
Ia menjilat bibirnya ya g kering lalu memaksakan sebuah senyuman lebar di wajahnya.
"Lagipula aku pasti baik baik saja,aku memiliki kalian"

Tidak salah bukan?Sunghoon benar benar mempercayai mereka berdua.

"Baiklah,kalau begitu kau bercerita  kepadaku mengenai masalahmu,sunghoon.Kita akan mencari jalan keluarnya bersama-sama "

Sunghoon tertawa dan mengangguk.Mereka berdua bercakap cakap di depan pintu kelas,membicarakan banyak hal yang Jay tidak mengerti.Ia diam di dekat sunghoon sembari menatap mereka berdua datar.

"Aku masuk duluan,sunghoon"

Jay tak menunggu jawaban dari sunghoon,mengingat laki-laki itu sedang sibuk bercengkrama dengan gadis manis.Ia duduk di kursinya yang terletak di belakang kelas di dekat salah satu jendela.Ia memilih untuk bermain ponsel untuk mengalihkan pikirannya dari mereka.

Sunghoon banyak berubah,anak itu terlihat mulai bisa bergaul, walaupun hanya dengan beberapa orang saja.Terlebih lagi laki laki itu sepertinya sudah menemukan orang yang di sukainya.Jay melihat mereka dari kejauhan, tertawa dan saling bercanda.Sebelum ini ia jarang sekali melihat sunghoon sunghoon seperti itu.
Dan sekarang pemandangan itu sudah menjadi santapannya setiap hari.

Jay iri dengan pemandangan itu.Bukannya apa, tapi sunghoon terlalu akrab dengan gadis itu.Jay juga tahu mereka sering berkirim pesan satu sama lain.Ia merasa sunghoon jadi sedikit menjauh darinya.Tidak mau bercerita apapun padanya tapi selalu bercerita pada wonyoung.

Apa salah jika ia cemburu?

"Jayi,maaf membuatmu menunggu!"

Jay yang tengah tenggelam dalam lamunannya tersentak kaget melihat sunghoon yang sudah berada di hadapannya.Ia benar benar terlalu asik dengan pikirannya sendiri sehingga tidak menyadari laki laki berwajah manis itu sudah ada di hadapannya.

"Sepertinya pembicaraan kalian berdua menyenangkan."Jay berdehem perlahan mencoba menetralkan perasaan tidak sukanya.

Sunghoon duduk di kursi depan Jay dan tersenyum kecil.
"Ya begitulah, wonyoung memang orang yang menyenangkan untuk diajak bicara"

Jay mengernyit dan berujar kesal.
"Iya.Maafkan aku karena aku bukan tipe orang yang menyenangkan untuk di ajak bicara"

"Eh,apa maksudmu jayi?bukan seperti itu kok"seru
Sunghoon dengan wajah sedih.

Jay menghela nafas panjang,ia seharusnya tidak memberikan emosinya menguasai dan berbicara seperti itu pada sunghoon.
Lihatlah kini sunghoon menatapnya dengan ketakutan.Melihat itu Jay semakin merasa bersalah.

"Maaf aku tidak bermaksud seperti itu"Jay meminta maaf dan mengelus puncuk kepala sunghoon untuk menenangkannya.

"Apa kau sedang kesla jayi?"

Jay menggeleng."Tidak juga"

Sunghoon tersenyum tipis,menatap laki laki di hadapannya dengan sedih,ia sudah membuat Jay kesal bukan?.
Ia memang selalu merepotkan orang lain.
Selalu ada ketakutan tersendiri di dalam hatinya,jika laki laki itu akan muak menghadapinya.









"Jayi,kita akan selalu bersama kan?"

Jay yang sedang melihat ponselnya sebentar langsung mengalihkan pandangannya kepada sunghoon.Dahinya mengernyit,tidak suka dengan pertanyaan semacam itu.Sunghoon pernah beberapa kali menanyakan hal yang sama dan pertanyaan itu selalu membuat Jay tidak nyaman.

Seperti ada sesuatu yang buruk akan terjadi,batin Jay resah.

"Tentu saja"jawab Jay dengan tegas.
"Mengapa kau terus bertanya hal yang sama?Apa kau ingin memutus hubungan kita?"
Sunghoon langsung menggeleng dengan cepat dan berkilah.

"Tidak!!,bukan seperti itu jayi"

"Lalu?"

Sunghoon kembali tertunduk"Aku hanya ingin memastikan bahwa kita akan baik baik saja."

***



ORPHEUS || Jayhoon [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang