.
***
____________________
__________________________"Apa kau bilang?!"
"Aku serius Jay,semua orang tahu rumor mengenainya!"
Jay melangkah dengan cepat memasuki kelasnya.Ia hampir berjalan mendekat sunghoon yang sedang duduk dengan kepala tertunduk,tapi Karina menahan lengannya,gadis itu menggeleng, menyuruhnya untuk tidak mendekati sunghoon.
"Hey,itu Jay.Dia tidak bersama dengan sunghoon?"
"Ah,Jay kan sudah punya pacar,mengapa dia harus terus bersama dengan pelacur itu?"
"sunghoon hanya mendekatinya dengan berkedok sebagai sahabat,tapi ia sebenarnya jauh lebih rendah dari itu,benar benar menjijikan"
Jay menatap punggung sahabatnya.Ia masih tidak bisa mempercayai apa yang baru saja terjadi.Semua orang berbisik-bisik dan sunghoon yang terlihat ketakutan.Ia melirik sekelilingnya, menemukan banyak orang yang saling berlomba-lomba untuk menghakimi sahabatnya.Ia ingin maju untuk menolongnya,tapi gadis ini masih mencengkeram lengannya.
"Jangan pergi ke tempatnya"bisik Karina.
"Pikirkan baik-baik mengenai masalah ini.Tidakkah kau berpikir dia sudah membohongimu?"Bohong? Sunghoon berbohong?
Jay diam, sebenarnya ia sadar akan sikap tertutup sunghoon padanya.Bel pelajaran pertama berbunyi dan ia akhirnya duduk kembali di kursinya.Dari kejauhan ia memperhatikan sunghoon hingga pandangan mereka bertemu.
Laki laki itu membuang wajahnya dengan cepat bahkan sebelum dirinya sempat bereaksi apapunIa harus berbicara pada sunghoon saat jam makan siang nanti.
Sepanjang pelajaran Jay tak memperhatikan guru sama sekali, kepalanya terus memikirkan satu hal yang sama,yaitu sunghoon.Ia sudah mendengar semuanya dari Karina tapi Jay tak puas jika tidak mendengarnya secara langsung dari bibir sunghoon sendiri.
Setelah bel makan siang berbunyi Jay berjalan ke meja sunghoon,"Sunghoon.."
Sunghoon menoleh sebentar ke arahnya,lalu berbalik dan berjalan pergi.Sunghoon terang terangan menghindari dirinya.Jay tidak bergeming sedikitpun, walau sebenarnya ia merasa sedikit terganggu dengan sikap sunghoon yang seperti itu,namun Jay meyakinkan dirinya sendiri bahwa sunghoon hanya perlu waktu untuk sendiri,setidaknya untuk saat ini.
Jay keluar dari kelas,berjlan tanpa arah menelusuri lorong,kalau ia boleh jujur.Hatinya terasa sedikit mengganjal semenjak pertemuan mereka di pusat perbelanjaan saat itu.Entah kenapa ia merasa hatinya sakit setiap mengingat senyuman paksa sunghoon pada hari itu.Jay merasa ia baru saja membuat kesalahan terbesar dalam hidupnya.
Dari kejauhan,ia menagkap sosok jang wonyoung yang sedang berbincang dengan temannya, Sebuah ide langsung terbesit di dalam benaknya,tanpa perlu menunggu lama jay langsung menghampiri gadis itu.
"Wonyoung"
Gadis itu menoleh padanya lalu bertanya dengan wajah datar."Ada yang bisa aku bantu,jay?"
"Bisa kita bicara sebentar?"balas jay bertanya.
Wonyoung terdiam sebentar,lalu mengangguk.Gadis itu pamit pada temannya lalu memberi isyarat kepada jay untuk mengikutinya.
Jay mengikuti gadis itu berjalan ke belakang sekolah,tanpa banyak bicara.
Begitu juga dengan wonyoung,dia tidak bicara sedikitpun.Gadis itu baru membuka mulutnya ketika ia sudah merasa tidak ada orang di sekitar mereka."Kau pasti mau bertanya mengenai sunghoon kan?"
Jay mengangguk pelan."Aku tidak mengerti apa yang sebenarnya telah terjadi"
KAMU SEDANG MEMBACA
ORPHEUS || Jayhoon [END]
Fanfiction[Cerita ini hasil remake novel dengan judul serupa karya @Amphititre23] Saya telah memiliki izin dari original writer untuk membuat remake ini. . . Park Sunghoon mungkin memang dilahirkan sebagai seorang anak laki laki pengecut.Takdir mempertemukann...